
Foto: Dok. Image Dynamics
Denyut perekonomian di Indonesia tak bisa dipisahkan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Laporan Oxford Economics bertajuk Local Business Global Ambitions mencatat, 55 juta UMKM di tanah air telah memberi lapangan kerja bagi 108 juta orang, dan meraih omzet hingga Rp9.470 triliun.
Sebagai jenis usaha dengan potensi ekspor yang besar, UMKM turut diuntungkan oleh pertumbuhan e-commerce global. Penelitian Deloitte Access Economics mengungkap, pelaku UMKM di Indonesia yang memasarkan bisnisnya di internet pendapatannya naik hingga 80% dan lebih kompetitif secara internasional. Bahkan, dukungan teknologi digital bagi UMKM berpotensi menaikkan pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia sebesar 2%.
“Dengan hadir di ranah digital, para pelaku UMKM di Indonesia dapat menemukan basis pelanggan baru,” jelas Tony Keusgen, Managing Director Google Indonesia, dalam acara peluncuran program Gapura Digital, Senin (15/5).
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2014, program Gapura telah merangkul sekitar 7.000 pelaku UMKM di enam kota di Indonesia dalam memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnis. Kini, Gapura Digital hadir untuk memberikan program pelatihan gratis bagi wirausaha UMKM di 10 kota di Indonesia.
Dimulai bulan ini di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, berbagai pelatihan akan hadir hingga akhir tahun ini di Medan, Semarang, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Makassar, dan Pontianak.
Materi yang ditawarkan pun beragam, mulai dari pengenalan search engine optimization (SEO) dan search engine marketing (SEM), membangun merek lewat video, hingga kelas khusus Womenwill dari dan untuk wanita wirausaha. Berbekal akun Google, Anda bisa mendaftar di g.co/gapuradigital.
Dengan kontribusi terhadap 60% dari total angka produk domestik bruto (PDB) nasional, UMKM di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan, dan tak hanya di dalam negeri. Oxford Economics pun mengungkap lima hal yang bisa dilakukan pemerintah di kawasan Asia-Pasifik untuk mendukung perkembangan UMKM di era digital. Selain menciptakan peraturan pendukung dan memajukan kemahiran digital pelaku UMKM, pemerintah juga perlu menyediakan akses yang terjangkau, memfasilitasi kegiatan perdagangan, dan transparansi transaksi e-commerce.
“UMKM adalah kelompok ekonomi yang termasuk paling tangguh ketika terjadi gejolak ekonomi, contohnya krisis finansial global di tahun 2008. Pemerintah pun terus mengembangkan UMKM untuk lebih melek teknologi digital, khususnya mobile,” pungkas Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara. (f)
Baca juga:
- 5 Tren Perubahan Perilaku Konsumen Digital di Indonesia, Apa yang Baru?
- Smartphone Jadi Alat Belanja Online Favorit Konsumen Indonesia
- Teknologi Digital Mempersempit Kesenjangan Gender
Topic
#wirausaha, #bisnis