Trending Topic
Indonesia Bebas Narkoba #LifeGoals Kita Semua

26 Jun 2024

Apa pun bentuknya, jauhi narkoba demi kesehatan dan masa depan kita. Foto: Pexels

Tanggal 26 Juni diperingati sebagai Hari Anti Narkoba Internasional, dan setiap tahun selalu menyoroti pentingnya pencegahan narkoba di berbagai kelompok masyarakat. 

Narkoba adalah narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya, termasuk obat-obatan terlarang. Jika bahan/zat ini dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.

Menurun di Indonesia

Berkat usaha dan berbagai kerja sama dengan para pemangku kepentingan, Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika. 

Berdasarkan hasil penelitian pengukuran prevalensi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan BNN RI bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba mengalami penurunan dari 1,95% menjadi 1,73% untuk setahun terakhir pakai dan pada kategori pernah pakai menurun dari 2,47% menjadi 2,2%.

Secara persentase memang tidak signifikan, namun setidaknya dalam 2 tahun terakhir pengguna narkoba di Indonesia turun. Mengutip DetikNews, lebih dari 300 ribu anak diselamatkan usai terbongkarnya sejumlah kasus narkoba baik. Penurunan angka pengguna narkoba juga turun di kalangan pelajar.

Para pengguna narkoba berisiko tinggi terkena Hepatitis C, HIV-AIDS, hingga overdosis. Foto: Pexels

Masih meningkat secara global

Sayangnya secara global masih banyak generasi yang terjerat narkoba. World Drugs Report 2023 yang diterbitkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mencatat bahwa di tahun 2021, 1 dari 17 orang di seluruh dunia pernah memakai narkoba; rasio inimeningkat 23% dibandingkan satu dekade sebelumnya.

Data baru lainnya menunjukkan bahwa pengguna narkoba melalui jarum suntik di dunia tahun 2021 berjumlah 13,2 juta, naik 18% dari tahun 2021.

Sedihnya, perempuan pengguna narkoba hanya 25% yang mendapatkan pengobatan, dibandingkan pria yang 50%. Selain itu, ternyata 5,3% remaja usia 15-16 tahun di planet ini pernah memakai ganja selama setahun terakhir. 

Otak remaja yang masih berkembang akan berdampak negatif dalam jangka panjang akibat pemakaian narkoba, termasuk ketergantungan (adiksi), serta masalah sosial saat dewasa. Belum lagi risiko terkena Hepatitis C dan kematian akibat overdosis.

World Drugs Report 2023 juga mencatat bahwa anak muda memang lebih rentan menggunakan narkoba dibandingkan orang dewasa. 

Lindungi generasi muda dengan pendidikan yang tepat guna

Pendidikan yang holistik dan program pencegahan yang terintegrasi di sekolah dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan risiko narkoba serta memberikan pengetahuan yang akurat tentang konsekuensinya. 

Kolaborasi antara sekolah, keluarga, pemerintah, dan organisasi masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan narkoba, sekaligus memberantas narkoba hingga ke puncaknya. 

Dengan pendidikan yang efektif dan kesadaran yang meningkat, kita dapat melindungi generasi muda dari bahaya narkoba, sehingga potensi mereka bisa berkembang tanpa harus diembel-embeli barang terlarang itu. Indonesia bebas narkoba adalah #lifegoals kita semua.

Baca juga:
Maudy Ayunda Punya 3 Tips Mengelola Stres yang Mudah Banget 
Bersepeda Menjaga Kesehatan Mental, Lakukan 5 Tips Ini!
46% Remaja Indonesia Kekurangan Air Ringan, Jangan Anggap Remeh!
 

Amelia Listi


Topic

#indonesiabebasnarkoba