Foto: Shutterstock
Per Senin (1/02/2021) jumlah penerima vaksin terus bertambah sebanyak 57.387 menjadi sejumlah 539.532 orang yang telah menerima vaksin dari total sasaran sebanyak 181.554.465 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.531.072 orang diantaranya adalah sasaran vaksinasi SDMK (Sumberdaya Manusia Kesehatan). Setelah tenaga kesehatan, kelompok berikutnya yang akan mendapatkan vaksinasi COVID-19 adalah tenaga pelayanan publik essensial.
Guna memenuhi kebutuhan vaksin untuk program vaksinasi COVID-19 yang telah bergulir sejak awal tahun ini, pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai pendekatan dengan produser vaksin di dunia. Kabar terbaru, seperti dirilis dari laman sehatnegeriku.kemenkes.go.id, pemerintah Indonesia kemungkinan akan mendapatkan puluhan juta vaksin COVID-19 dari AstraZeneca melalui skema kerjasama multilateral GAVI Covax Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Sesuai dengan surat dari GAVI tertanggal 29 Januari, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia yang nantinya akan dikirimkan melalui 2 tahap, yaitu: kuartal I sebanyak 25-35%, dan kuartal II sebanyak 65-75% dari alokasi tahap awal tersebut.
Distribusi vaksin akan dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG) dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal. Sedangkan penggunaannya di Indonesia setelah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM sebelum dapat digunakan di Indonesia.
“Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui dimana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi,” kata dr. Siti Nadia Tarmidzi, juru bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan pada Minggu (31/1).
Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran negara untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.
Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi Covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini. Selain itu, vaksin AstraZeneca juga dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun keatas.
Hingga saat ini, Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, dan Pfizer dari Amerika. (f)
Baca Juga:
Sudah Divaksin Tapi Masih Kena Covid-19. Kok Bisa?
Persiapan yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksinasi COVID-19
Pegal, Lapar, dan Ngantuk, Reaksi Umum Pasca Vaksinasi COVID-19
Faunda Liswijayanti
Topic
#3M, #ingatpesanibu, #corona, #covid19, #vaksin