
Dok: BNPB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan. Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (1/1).
“Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” kata Dwikorita. Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
Menanggapi kondisi cuaca ibu kota dan sekitarnya di awal tahun 2020, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap membantu menanggulangi banjir besar akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan. BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung, namun jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede. Untuk membantu proses TMC tersebut BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan 2 jenis unit pesawat yakni CN295 dan Casa.

Dok: BNPB
Banjir awal tahun ini menggenangi wilayah yang cukup luas di Jabodetabek. Pantauan BNPB menunjukkan ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik (Kab. Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kab. Bogor 12 titik), DKI Jakarta 63 titik (Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik), dan Banten 9 titik (Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik). (f)
Baca Juga:
Hindari Banjir Saat Hujan, Saatnya Kelola Sampah di Rumah
Tahun 2020 Ingin Mulai Bermeditasi?
Supaya Tak Sakit Karena Lari Saat Hujan
Faunda Liswijayanti
Topic
#musimhujan, #tahun2020