
Foto: Freepik
Meski ekonomi negeri ini terjatuh cukup dalam, situasi tersebut rupanya tak membuat orang Indonesia jadi perhitungan soal uang, apalagi jika berkaitan dengan urusan membantu sesama. Lihat saja, ketika pandemi merebak, penggalangan dana ikut merebak di mana-mana. Tak mengherankan, jika tahun ini Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan World Giving Index (WGI), seperti dirilis oleh badan amal Charities Aid Foundation (CAF) yang berkantor di Inggris. WGI merupakan survei global yang mewawancara lebih dari 1,6 juta orang sejak 2009. Pertanyaan yang diajukan hanya tiga: apakah dalam satu bulan terakhir Anda membantu orang asing?; mendonasikan sejumlah uang?, atau menjadi sukarelawan?.
Pada 2021 Indonesia mendapatkan skor indeks secara keseluruhan sebesar 69%. Sebelumnya pada tahun 2018, Indonesia juga menjadi negara paling dermawan dengan skor indeks 59%. Artinya, ada kenaikan skor indeks sebesar 10% dalam jangka waktu 3 tahun.
Yang menarik, melansir situs New Indian Express, sejumlah negara Barat tergeser dari peringkat 10 besar, seperti Kanada, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda. Sebaliknya, ada negara-negara Afrika yang baru muncul di peringkat teratas, seperti Nigeria, Ghana, dan Uganda, sementara Kenya sudah pernah masuk top 10 dan kini berada di peringkat kedua. Dua negara yang rajin berada dalam daftar 10 besar adalah Australia dan Selandia Baru, dan tahun ini mereka berada di peringkat kelima dan ketujuh.
Berdasarkan survei WGI, pandemi COVID-19 telah meningkatkan tren berdonasi di seluruh dunia. Masyarakat tergerak untuk membantu sesama yang tinggal di satu negara. Hasilnya, skor indeks dalam hal membantu orang asing mencapai titik tertinggi sejak 2009. Pada 2020 sebanyak 55% orang dewasa di dunia atau sekitar 3 miliar penduduk dilaporkan telah membantu orang yang tidak mereka kenal. Indonesia sendiri menempati posisi teratas untuk dua hal, yaitu partisipasi mendonasikan uang (83%) dan partisipasi sebagai sukarelawan (60 %).
Mengutip dari situs Antara, Direktur Filantropi Indonesia, Hamid Abidin mengungkapkan, pandemi dan krisis ekonomi tidak menghalangi masyarakat Indonesia untuk berbagi. Pandemi dan krisis justru meningkatkan semangat masyarakat untuk membantu sesama. "Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya saja. Masyarakat yang terkena dampak tetap mendonasikan uang, meski nilai sumbangannya lebih kecil, atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga. Di beberapa lembaga sosial dan filantropi jumlah donasi tetap naik, meski peningkatannya tidak setinggi pada saat normal," katanya.
Tetap semangat bantu sesama, ya! (f)
Baca Juga:
Kasus COVID-19 Kembali Melonjak, Jakarta Siapkan 31 Fasilitas Karantina
10 Nilai Pribadi Terpenting Orang Indonesia
Negara Eropa Longgarkan Aturan Terkait Pandemi, Seperti Apa Regulasi Barunya?
Topic
#penghargaan, #award, #donasi