Kita sudah tahu kalau sarapan punya peran penting sebelum beraktivitas seharian. Sayangnya, kita memilih mengisi perut sekadarnya pada saat sarapan. Tidak heran bila Pergizi Pangan Indonesia menemukan fakta bahwa 7 dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan. Untuk merayakan Pekan Sarapan Nasional 2017, Energen pun menggelar kampanye nasional “Sarapan Sehat Sebelum Jam 9”. Komitmen tersebut diwujudkan lewat edukasi masyarakat agar mulai mempertimbangkan nilai gizi ketika menyiapkan sarapan untuk keluarga.

Edukasi pun dimulai di Lapangan Hubdam Tegalega, Bandung pada Minggu, 5 Maret 2017 lalu. Energen mengundang Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang diwakili oleh Dr. Ulul Albab, Sp.OG, serta Sekda Kota Bandung Yossi Irianto—menggantikan Walikota Bandung Ridwan Kamil yang berhalangan hadir—untuk penggalangan komitmen dan menandatangani  bola sebagai simbol.  “Tujuan acara ini adalah mengajak masyarakat Indonesia membangun generasi yang sehat, cerdas, dan aktif melalui kebiasaan sarapan sehat sebelum jam 9 dengan gizi yang tepat dapat terwujud. Membangun kesadaran masyarakat memang butuh proses dan harus dilaksanakan secara konsisten,” ungkap Goesnawan, Marketing Director PT Mayora Indah. Dr. Ulul kemudian menyarankan agar sarapan anak memenuhi gizi, bukan sekadar kenyang.

“Jangan hanya karbohidrat, misalnya nasi dengan lauk mi atau perkedel, ya. Sarapan harus menggunakan pola gizi seimbang—tidak lagi empat sehat lima sempurna. Nah, jika seorang anak kekurangan gula sebagai penyumbang energi terbesar saat sarapan, dia jadi kurang konsentrasi, daya tangkap pelajarannya berkurang, serta lemas. Tidak sarapan juga bikin keinginan mengunyah meningkat pada siang dan malam hari yang jangka panjangnya bisa obesitas,”ungkap Dr. Ulul.

Prof. Hardin pun mengimbau agar orangtua lebih peduli terhadap gizi anak saat menyiapkan sarapan.

“Saya melihat edukasi ini bagus untuk mendukung Peraturan Menteri Kesehatan No.41/2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang dengan pesan ke-6 Biasakan Sarapan’. Proses mendidik harus berkesinambungan. Orangtua juga harus tahu pentingnya sarapan agar dapat menginspirasi anak-anaknya untuk sarapan. Yang utama harus ada karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral,” tegas Prof. Hardin.

Di hari tersebut Energen juga mengajak masyarakat Bandung yang memadati lapangan untuk mengikuti prosesi sarapan sehat bersama. Tersedia pula tenda untuk mengecek status gizi dan konsultasi, aktivitas anak seperti lomba gambar, Zumba bersama, dan hiburan musik di panggung bersama Bastian Steel, Romaria, hingga Anji. (f)

Baca juga:
Sereal Sarapan
5 Cara Optimalkan Produk Olahan Susu
Gizi Buruk, SDM Ambruk
 

---

Topic

#sarapansehat

---