Kontes yang mengejutkan bagi tamu upacara itu dibagi dalam dua sesi: Pagi hari kala penaikan bendera dan sore hari kala penurunan bendera.
Bak pawai, tamu dewasa niat tampil keren bersuku dan berbudaya!
Setelah melihat baju Nias yang diwakili Menkunham Yasonna Laoly hingga baju Dayak yang dikenakan asisten ajudan Syarief Muhammad, kontes di sore hari turut menjadi ajang showcase kayanya budaya.
Dari LED raksasa, tamu upacara di berbagai sisi bisa melihat dengan baik tampilan baju-baju ini dan detik-detik diserahkannya sepeda ke pemenang.
Juara 1 di sore hari, Franz Namsim, Kepala Suku Arfak, Papua Barat, memperlihatkan busana perang dengan mahkota dari burung kasuari dan cenderawasih. Yang langka dilihat, kostum tempur Minahasa yang menjadi pilihan Yusak Rumambi, penyambut tamu di pintu upacara di sisi selatan Istana Merdeka, hari itu.
Enam tengkorak bertengger pada kain bertirai-tirai merah di badan Yusak. Penampilannya menyita perhatian tersendiri. Banyak yang melongo dan terkagum-kagum dengan niatnya yang maksimal.
Yusak adalah anggota dari Sanggar Bapontar, sebuah komunitas budaya Minahasa, di daerah Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Ini adalah pakaian perang Kabasaran khas Minahasa. Tengkorak di bagian dada Yusak adalah tengkorak monyet sebagai imitasi tengkorak manusia. Warna merahnya mewakili keberanian.
Prajurit Minahasa (istilahnya waraney) dengan kemampuan bela diri dulunya berperang dengan tentara Spanyol, Jepang, hingga Belanda, memakai baju ini. Kini, kostum kabasaran bisa dilihat dalam bentuk tarian sakral di acara penting, diiringi alat musik tambor.
Di bagian kepala waraney bertengger paruh burung taong, simbol kebesaran. Jumlah tengkorak yang disematkan pada dada mewakili jumlah musuh yang sudah terbunuh. Ini tanda kehebatan.
Menyimbolkan ksatria yang berperang, siapapun yang melakukan tarian ini harus nampak garang, tidak tersenyum, dengan mata melotot. Yusak justru tak kuasa melemparkan senyuman karena girang menerima sepeda. Di berbagai link YouTube, pemberi komentar juga banyak menilai Yusak tampil menggemaskan!
Walau berpenampilan sangar, Yusak sempat melakukan aksi yang menunjukkan sisi gentlemen. Alih-alih langsung turun dari mimbar kehormatan untuk menghampiri hadiahnya, ia justru menunggu dan menuntun turun Ratna Dewi Juwita Budiono, pemenang lainnya yang berbusana adat Dayak.
Foto: Dok. Biro Pers Setpres.
Trifitria Nuragustina
Topic
#menujuISTANA , #ikanituenak , #HUTRI72, #RI72