Sumber : IKN
Konsep kota cerdas memiliki peranan penting dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, tidak hanya menciptakan lingkungan yang efisien, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan kualitas hidup. Kota cerdas mengintegrasikan teknologi informasi untuk mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan potensi lingkungan hijau, mendukung pertumbuhan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam konteks ibu kota baru, menerapkan konsep kota cerdas tidak hanya meningkatkan kualitas infrastruktur, tetapi juga menciptakan ekosistem yang memadukan teknologi untuk mencapai pembangunan yang holistik dan inklusif yang menjadi esensial dalam merancang ibu kota yang modern dan berkelanjutan.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat berarti dalam dua aspek krusial, yaitu transformasi digital dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengadopsi Smart Building Guideline dan Smart City Blueprint sebagai landasan, OIKN telah mengambil langkah-langkah penting dalam menggabungkan teknologi canggih dan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam perencanaan dan pembangunan kota dengan komposisi 6 sektor domain dengan 21 sub domain dan 67 layanan publik memanfaatkan teknologi digital, mulai dari sistem pemerintahan, Transportasi dan mobilitas, kehidupan masyarakat, sumber daya alam dan energi terbarukan, SDM dan Industri, dan infrastruktur.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, seperti dikutip dari ikn.go.id menyatakan “Ibu Kota Nusantara merupakan Ibu Kota dengan prinsip kota layak huni yang menyediakan berbagai komponen perkotaan yang menjamin kualitas hidup yang baik, seperti air dan udara yang sehat, tata kota yang teratur, aksesibilitas yang baik, serta kondisi perkotaan yang aman dan nyaman. Selain itu, IKN juga dibangun agar memiliki identitas budaya yang kuat, alam yang asri, dan ruang publik terbuka bagi kegiatan ekspresi warganya, sehingga diharapkan menjadikan kota ini dicintai warganya.”
Menurut Prof. Mohammed Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital, seperti dikutip dari ikn.go.id, “Pembangunan Kota Cerdas Nusantara melingkupi berbagai aspek perkotaan yang di dalam buku cetak biru terbagi ke dalam enam domain utama yang akan menjadi landasan strategis bagi pembangunan Ibu Kota Nusantara. Domain-domain tersebut meliputi Smart Governance, Smart Living, Smart Industry and Human Resources, Smart Built Environment and Infrastructure, Smart Natural Resources and Energy, serta Smart Transportation and Mobility. Setiap domain memiliki tujuan spesifik yang bertujuan untuk mencapai sebuah Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berkualitas tinggi.”
Guna mewujudkan kota cerdas yang berkelanjutan (sustainable smart city) pertama di Indonesia langkah strategis terus dilakukan seperti percepatan digitalisasi di berbagai aspek seperti pendidikan, transportasi, telemedisin, dan lainnya. Berbagai pembangunan infrastruktur aktif meliputi serat optic dan base transceiver station (BTS tower) maupun infrastruktur pasif yang terdiri dari Multi Utility Tunnel bawah tanah yang digunakan untuk menampung beragam jaringan utilitas seperti kabel serat optic, listrik, pipa air, dsb. Pembangunan solar farm kapasitas 50 MW serta pemasangan panel surya atap (solar rooftop) disiapkan sebagai salah satu sumber energi terbarukan di tahun 2024.
Digitalisasi sebagai landasan kota cerdas menjadi essensial karena sistem informasi berbasis teknologi menjadi alat utama untuk mendorong efisiensi layanan kota, pengelolaan sumber daya, dan keamanan warga. Penerapan inovasi teknologi juga turut memastikan terciptanya inklusi digital dan keterlibatan warga. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek perkotaan, kehidupan warga IKN akan menjadi lebih mudah, aman, tangguh, dan berkelanjutan, yang akhirnya bermuara pada warga yang bahagia.
Seperti yang disampaikan Kepala Otorita IKN pada awal November lalu di Jakarta, perihal percepatan digitalisasi yang telah dilakukan sejauh ini adalah pembangunan prototype kota pintar di Rumah Tekno dan juga SDN 020 Sepaku, yang telah disiapkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, menjadi sekolah percontohan pertama di IKN, yang diharapkan telah terdigitalisasi baik secara infrastruktur maupun digital literasi yang dimiliki para warga sekolah.
Bulan lalu, dalam rangka mewujudkan IKN sebagai smart city, bertempat di San Jose, California, Amerika Serikat, Otorita IKN juga telah menyepakati kerja sama dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi di Silicon Valley seperti Cisco, Autodesk dan ESRI. Ali Berawi mencontohkan kerja sama dengan Cisco misalnya yang bisa menjadikan gedung-gedung di IKN nanti punya sistem digital dari sisi pengolahan data dan keamanan terpadu. Cisco adalah perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi perangkat jaringan, telekomunikasi, dan penyediaan layanan solusi teknologi.
“Yang kami lakukan adalah tranformasi. Bukan hanya membangun kota, tapi transformasi peradaban baru agar Indonesia di 2045 jadi bangsa yang lebih kuat dan Sejahtera,” kata Troy Pantouw, Juru Bicara Otorita IKN di San Fransisco, AS, Senin (13/11).
Tidak hanya percepatan pada pembangunan fisik dan digital, kelestarian lingkungan juga menjadi tujuan utama dalam pembangunan IKN. Sejalan dengan peran IKN sebagai kota modern yang berkelanjutan, hijau, dan memperhatikan perubahan iklim. Targetnya adalah mencapai net zero emission di tahun 2045 mendatang.
Salah satunya adalah menghadirkan transportasi yang ramah lingkungan dan dapat memudahkan mobilisasi. Kepala Otorita IKN dalam acara peluncuran sistem transportasi publik berkelanjutan berbasis listrik melalui investasi sebesar 250 miliar rupiah dari BlueBird Group pada Groundbreaking Tahap 3 Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Kamis (21/12/2023) menyebutkan 80% dari moda pergerakan atau transportasi di IKN akan berbasis transportasi publik yang ramah lingkungan dan hijau yaitu kendaraan listrik.
Hadirnya investasi BlueBird Group di IKN yang meliputi pengadaan armada bus perkotaan listrik, taksi listrik, kendaraan rental listrik serta charging point dan depo yang secara keseluruhan terintegrasi dengan teknologi cerdas IKN menjadi kabar baik untuk IKN menuju masa depan mobilitas yang berkelanjutan (sustainable) dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih ramah lingkungan (green) serta terhubung (connected).
Transportasi umum pada kawasan KIPP termasuk penyediaan layanan angkutan umum bus berbasis listrik beserta fasilitas pendukung halte/shelter dan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Tersedia juga fasilitas bagi pejalan kaki dan pesepeda di dalam wilayah KIPP 1A. Pembangunan sistem transportasi cerdas (intelligent transportation system) dengan memanfaatkan teknologi digital seperti pemasangan sensor Internet of Things (IoT), camera, serta penggunaan big data dan artificial intelligence akan dimulai di tahun 2024.
Selain pembangunan fisik, program pemberdayaan masyarakat seperti coding mom, coding difabel, dan solar mom memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk aktif berpartisipasi dalam ekosistem teknologi dan energi terbarukan, tetapi juga menggambarkan komitmen terhadap inklusi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Program Rumah Teknologi sebagai Proof of Concept (PoC) telah membuka jalan bagi pengembangan prototipe teknologi inovatif yang secara konkret menjawab kebutuhan kota yang lebih pintar dan ramah lingkungan. (f)
Baca Juga :
IKN Akan Wujudkan Konsep 10 Minutes City
IKN Bangun Kota Ramah Perempuan dan Anak
Indonesian Women’s Forum 2023: Menggagas Kota Berkelanjutan, Mewujudkan Smart Living untuk Generasi Mendatang
Faunda Liswijayanti
Topic
#IKN, #Nusantara, #IbuKotaNegara, #kotacerdas, #kotaramahlingkungan, #ramahlingkungan, #digitalisasi