Dok. B20 WiBAC
Peranan perempuan dalam ekonomi global menyimpan potensi yang tidak main-main. Menurut data B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC), Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di tahun 2025 dapat mencapai hingga 28 triliun apabila partisipasi gender secara global meningkat.
WiBAC juga memperkirakan kesetaraan gender dalam kewirausahaan akan mendorong pertumbuhan PDB global sebesar 3-6% dan menambah 2,5-5 triliun dollar pada perekonomian global. Kesempatan emas bagi masa depan ekonomi Indonesia, mengingat UMKM menyumbang 60 persen dari total ekonomi nasional dan 97 persen dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja.
Tidak hanya dari sisi ekonomi, namun juga akan berdampak positif dari segi produktivitas angkatan kerja perempuan. Terlebih jika ekosistem yang lebih ideal tercipta dengan dukungan berbagai pihak. Ketika perempuan masih dihadapkan dengan kurangnya kesempatan dalam memimpin, keterbatasan akses terhadap pasar, kurangnya kemampuan digital, stereotip yang masih dipengaruhi budaya, dan kecenderungan peran perempuan dalam rumah tangga tanpa upah, B20 WiBAC tengah berusaha mengatasi jebakan kesenjangan gender ini.
Gugus tugas dari B20 yang berfokus pada pemberdayaan perempuan ini pada 17 Juni 2022 lalu menggelar side event pertamanya bertempat di Hotel Fairmont Jakarta. Mengambil tema ‘Accelerating Inclusion of Women MSMEs in The Global Economy’, acara ini dihadiri oleh peserta dari negara-negara anggota Presidensi G20 dengan tujuan mengkomunikasikan rekomendasi kebijakan dan aksi yang telah disusun.
Inovatif, inklusif, dan kolaboratif menjadi tiga tema utama dari rekomendasi kebijakan dan aksi B2O WiBAC yaitu:
-
Pemberdayaan pengusaha perempuan. Dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
-
Mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, yakni dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM, serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengambil posisi-posisi pimpinan, diperkuat dengan laporan berbasis gender.
-
Mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua. Dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan, serta membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.
Pada press conference WiBAC di hari yang sama, Ira Noviarti, Chair of B20 WiBAC menjelaskan, “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari pelaku usaha, UMKM perempuan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk pada perempuan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri maupun pada skala global.”.
Sebagai langkah konkrit, B20 WiBAC menginisiasi sebuah platform bernama One Global Women Empowerment (OGWE). Dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global, program akselerator ini akan menargetkan 1000 pebisnis perempuan skala UMKM lokal untuk dibina dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka di bidang digital dan membuka akses pendanaan serta investasi.
Shinta Kamdani, selaku Chair of B20 Indonesia turut menambahkan, “Melalui gugus tugas WIBAC, Forum Presidensi B20 memainkan peranan penting dalam upaya bersama memperbaiki ekonomi global di masa yang akan datang melalui rekomendasi kebijakan dalam menjawab isu-isu perempuan, agar komunitas bisnis mengambil langkah strategis agar lebih banyak perempuan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik.”. (f)
Baca juga:
Ketahui 7 Fakta Penting Presidensi G20 Indonesia 2022
Congratulations! Maudy Ayunda Jadi Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20
Capai Inklusi Ekonomi dengan Mendukung UMKM Milik Perempuan
Syifa Mutiara Putri
Topic
#entrepreneurship, #ukm, #umkm, #wanitawirausaha, #bisnis, #G20, #B20
