
Saat mendengar nama Hermès, sulit untuk tidak mengasosiasikannya dengan tas Kelly, tas Birkin, maupun selendangnya yang tersohor. Padahal, sebelum tiga produk ikonis itu dilansir, rumah mode ini telah memulai sejarahnya sejak 179 tahun yang lalu, di Kota Paris, oleh Thierry Hermès sebagai bengkel berskala kecil yang mengkhususkan pada pembuatan dan reparasi tali kekang, harness atau tali penahan, dan pelana untuk berkuda.
Dalam perkembangannya, bengkel ini akhirnya menciptakan beragam fitur berkuda mewah untuk melengkapi kereta berkuda milik para bangsawan di Eropa. Dengan latar belakang ini, tak heran bila rumah mode tersebut menggunakan ikon seorang bangsawan dengan kereta kudanya sebagai tanda dagang. Logo ini diperkenalkan pertama kali di hadapan khalayak pada awal tahun ’50-an, dan akhirnya hingga sekarang menjadi ikon dan kerap bersinonim dengan produk mode berbahan kulit yang memiliki tingkat kemewahan tersendiri. Dari dunia berkuda, Hermès lantas mentransformasikan bisnisnya menjadi bisnis mode dengan menspesialisasikan diri pada leather goods, pakaian jadi, hingga wewangian.

Produk Ikonis:
Hermès Birkin Bag
Alkisah, pada tahun 1984, salah satu eksekutif Hermès, yaitu Jean-Louis Dumas, duduk bersebelahan dengan seorang aktris sekaligus musikus, Jane Birkin. Dalam perjalanan tersebut, sang aktris berkeluh kesah mengenai sulitnya mendapatkan tas berbahan kulit yang ia suka. Kemudian Hermès berinisiatif merancang tas kulit berbasis desain sebuah tas mereka di tahun 1892, dan menamainya tas Birkin sesuai dengan inspiratornya.
Trisna Adiwibawa