
Foto: Taman bermain di Chernobyl/ stringfixer
Kebanyakan orang jika memutuskan berlibur akan memilih untuk mengujungi perkotaan sembari wisata kuliner atau berbelanja. Sebagian lainnya biasanya menyukai untuk menikmati alam. Namun ternyata di samping pilihan tersebut, ada juga tujuan wisata yang bisa dibilang anti-mainstream, yakni dark tourism.
Dark tourism sendiri merupakan konsep wisata dengan mengunjungi tempat-tempat terjadinya tragedi dan tergelap dalam sejarah manusia di masa lalu. Yang termasuk dalam dark tourism ini seperti tempat terjadinya genosida, perang, atau bencana. Jenis wisata ini pun punya penggemarnya sendiri. Selain menikmati situs, pengunjung juga bisa mengetahui sejarah dan mengenang berbagai peristiwa penting yang terjadi di tempat tersebut.
Di dunia sendiri ada beberapa dark tourism populer yang selalu dikunjungi oleh wisatawan. Bahkan dikutip dari Dark-Tourism.com, setidaknya ada 900 tempat yang tergolong dalam dark tourism ini dan tersebar di 112 negara. Penasaran di mana saja, berikut beberapa di antaranya.
Chernobyl, Ukraina
Pada tahun 1986 yang lalu, pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir Chernobyl meledak. Bencana ini menjadi kecelakaan reaktor nuklir terparah dalam sejarah manusia. Bencana itu tak hanya menelan korban jiwa tetapi juga membuat masyarakat yang tinggal dalam radius 30 km dari reaktor nuklir harus mengungsi karena telah terkontaminasi dan tak dapat ditinggali lagi.
Tanpa mampu membawa bekal lebih, ribuan penduduk yang dievakuasi itu meninggalkan rumah dan harta benda mereka. Kota yang ditinggalkan itu pun menjadi kota mati tak berpenghuni. Setelah di buka untuk umum, pengunjung bisa menyaksikan sendiri bagaimana sisa-sisa dari kota yang ditinggalkan itu. Bahkan turis masih bisa melihat taman bermain, perabot di rumah dalam kondisi utuh karena langsung ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.
Sayangnya, saat ini Chernobyl masih belum aman dikunjungi lagi, mengingat konflik Rusia dan Ukraina yang hingga sekarang belum menunjukkan titik terang kapan berakhirnya.
Kamp Auschwitz, Polandia
Kamp Auschwitz menjadi saksi bagaimana kekejaman Nazi di bawah pimpinan Hitler terjadi di masa lalu. Orang-orang yang berada di tempat ini ibarat hanya menantikan maut menjemput. Pasalnya, di kamp konsentrasi ini tawanan tak hanya disuruh untuk kerja paksa saja, mereka juga mengalami pembantaian, dan bahkan kabarnya menjadi korban eksperimen medis.
Pembunuhan di kamp konsentrasi ini bahkan disebut dilakukan dalam skala industrial. Di tempat tersebut dibangun krematorium untuk membakar mayat yang sebelumnya dibunuh di kamar gas. Ahli sejarah berdasarkan dokumen dan arsip Nazi, memperkirakan sekitar 1,1 juta orang dibunuh, kebanyakan korban adalah orang Yahudi, menjadi bukti sejarah hitam kemanusiaan yang terburuk.
Lokasi Auschwitz di kota Oswiecim di Polandia sekarang menjadi museum terbuka dan bisa dikunjungi. Lebih dari dua juta turis dari berbagai penjuru dunia datang berkunjung ke tempat ini. Pengunjung dapat menyaksikan langsung bangunan yang masih dipertahankan keasaliannya, mulai dari krematorium, barak tawanan, hingga koper-koper milik tawanan.
Foto: Korban letusan gunung Vesuvius di Pompeii/ BBC
Pompeii, Italia
Pompeii merupakan kota kuno Romawi yang saat ini berada di wilayah Italia. Pada tahun 79 M, letusan dahsyat gunung Vesuvius menghancurkan kota tersebut dan mengubur hidup-hidup penduduknya. Debu vulkanik kemudian mengawetkan dan membuat seluruh isinya membatu, termasuk para korban yang tak sempat melarikan diri dari bencana hebat itu. Setelah ribuan tahun, kini Pompeii menjadi salah satu tujuan wisata sekaligus situs arkeologi yang masih terus diteliti.
The Killing Fields, Kamboja
Rezim Khmer Merah yang berkuasa sepanjang tahun 1975 hingga 1979 di Kamboja menorehkan sejarah kelam. Selama kurun waktu tersebut, Khmer Merah membantai jutaan warga sipil yang dianggap menghalang-halangi, bahkan termasuk anak-anak dan bayi. Korban yang diperkirakan jumlahnya mencapai ribuan itu kemudian dibunuh di sebuah area di Desa Cheong Ek sekitar 15 kilometer dari Phnom Penh. Sekarang, di area tersebut pengunjung akan menemukan monumen yang menyimpan ribuan tulang dari korban pembantaian. Terdapat pula kotak kaca yang menyimpan sisa-sisa barang seperti potongan baju korban. Miris dan menyedihkan.
Bagaimana apakah Anda makin penasaran untuk berkunjung langsung atau justru malah mengurungkan niat untuk datang? (f)
Baca Juga:
Jadi Destinasi Liburan Favorit, Ini 5 Pilihan Wisata di Malang
Pariwisata Mulai Menggeliat, 5 Negara Ini Bisa Dikunjungi Tanpa Karantina
Berkunjung ke Finlandia, Negara Paling Bahagia di Tahun 2022
Topic
#DarkTourism, #Wisata, #DarkTourismDunia