Travel
Warna-Warni Keramik Artisan di Matakana, Auckland, Selandia Baru

20 Oct 2017

Foto: Widarti Gunawan

LOKASI:
Pabrik Keramik Morris & James
Tongue Farm Rd Matakana, 0985 New Zealand
www.morrisandjames.co.nz


Kunjungan ke galeri dan pabrik keramik Morris & James di Matakana, di luar Kota Auckland,
seolah-olah ada 'benang merahnya' dengan Hotel de Brett yang menjadi tempat meginap saya selama di Auckland. (Baca di sini: Pesona Hotel Brett yang Eklektik di Auckland, Selandia Baru) Warna-warni serta garis-garis tegas pada karpet dan hiasan dinding di hotel itu saya temukan kembali dalam berbagai karya para artisan lokal di galeri tersebut.

Di bawah pimpinan Ant Morris dan Sue James, produk perusahaan keramik ini telah menjadi ciri khas interior Selandia Baru. Ant Morris lahir dan dibesarkan di pertanian dan peternakan keluarga. Sejak kecil dia belajar bekerja mengikuti cara yang lazim dilakukan.

Setelah beranjak dewasa, ia pun menyadari hanya dengan bekerja saja belum cukup untuk mampu bertahan hidup. Keahlian khusus harus diraih dan pengawasan kualitas harus dijalankan agar hasil usaha kita tetap diminati pembeli.

Mereka mulai merintis usaha pada tahun 1977, di sebidang tanah tempat tinggal mereka hingga sekarang. Setelah bukit berteras di sepanjang sungai yang melewati tanah pertanian dibersihkan, barulah mereka menemukan 'harta' tambahan berupa deposit tanah liat yang tertutup oleh semak belukar.

Pasangan itu tidak menyangka bahwa cita-cita Ant Morris saat magang pada Robyn Welch tahun 1968, bisa segera terwujud. Robyn Welch adalah seorang ahli keramik ternama Inggris yang memiliki workshop keramik tradisional, namun menjual desain-desainnya pada pabrik pecah belah terkenal seperti Wedgewood.

Ant dan Sue menyebut diri mereka artisan (ahli) keramik, bukan seniman (artist) keramik. Seorang seniman akan membuat keramik berdasarkan ide pribadi dan bukan benda atau alat yang dibutuhkan konsumen.

Menerapkan apa yang ia pernah pelajari dan senantiasa mengikuti perkembangan melalui keanggotaan pada The Arts & Crafts Movement, walaupun berdomisili di 'ujung dunia', Morris & James tidak ketinggalan zaman. Ketika wacana pelestarian lingkungan di bisnis keramik mulai didengungkan, sebagai pasangan yang memang pada dasarnya sangat mencintai bumi, mereka dengan sadar menganalisis tiap
langkah proses pembuatan keramik.

Tanah liat adalah modal utama. Agar tidak cepat punah, tanah liat ini diperlakukan dengan cermat, diunduh dengan cara mengikis bukit lempung berteras di sepanjang sungai secara berkala. Lalu tanah liat tersebut dijemur selama musim panas dan bekas kikisan linggis segera ditanami semak belukar lagi.

Limbah air yang telah bercampur dengan berbagai bahan kimia dan cat dikumpulkan dalam sebuah wadah besar untuk 'dijinakkan', kemudian air tersebut didaur ulang. Bahkan mereka memiliki ruang khusus tempat penyemprotan cat agar tidak mencemari udara.

Tinggal di tempat terpencil tidak membuat mereka merasa 'minder'. Sebaliknya, mereka menjadikannya kekuatan marketing. Menggunakan bahan yang ramah lingkungan, dukungan budaya Maori yang sangat kuat, mengikuti tradisi pembuatan nenek moyang, serta pemberdayaan dan berkolaborasi dengan penduduk lokal, jadilah produk Morris & James produk 100% asli Selandia Baru.

Bersama para pemilik perkebunan anggur dan pengusaha madu lebah Matakana, mereka membentuk koperasi perjalanan khusus.

Bergantian mereka menjadi sopir merangkap pemandu menjemput turis dari Auckland untuk berkeliling melihat 'behind the scene' usaha mereka.

Tentunya sambil belanja dan makan siang atau sekadar ngopi. Menjadi lebih menarik lagi bila trip ini dikombinasikan dengan kesempatan membeli buah dan sayuran di 'Farmers Market' (hari Minggu). (f)


Topic

#jalanjalanauckland, #auckland, #travel, #selandiabaru