Travel
Menukar Ranting Sakura di Kuil Cinta Kanegasaki di Fukui, Jepang

7 Mar 2018

 

Kanegasaki, kuil Budha yang dibangun untuk menghormati seorang pangeran yang dipaksa bunuh diri.
Foto: Yos
 

Kuil adalah bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jepang, penganut Budha maupun Sinto. Di kota Tsuruga, Fukui, saya mengunjungi kuil Kanegasaki. Kuil yang berada di runtuhan Benteng Kanegasaki ini sesungguhnya menyimpan ironi: dibangun pada tahun 1890 sebagai penghormatan kepada Pangeran Takanaga yang dipaksa bunuh diri ketika Benteng Kanegasaki direbut pasukan Ashikaga pada tahun 1337. Kini kuil ini dikenal sebagai kuil cinta. Ya, di kuil ini pasangan-pasangan berdatangan untuk memohon hubungan yang langgeng.
 
Seperti lokasi benteng pada umumnya di Jepang, kuil terletak di bukit sehingga perlu energi untuk mencapainya. Dari undakan paling bawah tangga batu yang menuju ke pintu gerbang kuil, saya diam beberapa menit memandang ke atas untuk mengagumi alam di awal musim dingin dengan pepohonan berdaun kemerahan dan sebagian mengering dan melayang jatuh. Di sebelah kanan tangan, pohon-pohon bunga kamelia tumbuh subur dengan bunga-bunganya yang berwarna putih merekah.
 
 

Pilihlah jimat keberuntungan yang Anda inginkan.

Foto: Yos
 
 
Sebelum pintu gerbang masuk kuil, kita akan menemukan kios kecil yang menjual berbagai macam lucky charm (orang Jepang menyukai ‘jimat’ keberuntungan), suvenir dan ... seranting bunga sakura dari plastik. Menurut pendeta yang menjaga kios siang itu, bunga plastik ini kita genggam ketika berdoa, lalu kita tukarkan dengan bunga orang lain, atau dengan kekasih ketika kita datang berdua dengan orang tercinta.
 
Tukar menukar ranting bunga sakura ini ternyata ada kaitannya dengan festival cinta yang sudah diselenggarakan di sini sejak tahun 1907, yang membuat kuil ini dijuluki kuil cinta.

“Pada masa itu, masyarakat Jepang sangat konservatif dan tertutup dalam urusan cinta sehingga festival digelar agar orang bisa mengekspresikan cinta mereka lewat menukar bunga kepada orang terkasihnya,” demikian ujar sang pendeta kuil Budha ini.
 
Karena saya datang sendirian, saya pun menyimpan bunga sakura plastik itu dan memilih berdoa memohon agar di tahun 2018 akan mendapatkan banyak kemudahan. Selesai berdoa, mata saya menangkap kotak-kotak yang dipenuhi kertas putih digulung yang berisi ramalan, yang bisa kita ambil satu setelah kita melempar uang logam ke dalam suatu kotak kayu.
 
 

Setelah melemper uang koin, Anda bisa mengambil kertas ramalan dan ikat di sini.
Foto: Yos
 
 
 
Ketika merogohkan tangan ke dalam kotak berisi gulungan kertas, saya sungguh-sungguh memohon agar mendapat ramalan yang baik. Dengan sedikit deg-degan, saya buka gulungan kertas dan di sana tertulis huruf kanji, yang bila diterjemahkan ternyata... saya akan mendapat sedikit kebahagiaan.

Oh my god, hati rasanya mencelos. Tapi, sang pendeta melanjutkan, kalau di kalimat berikutnya tertulis: kalau segala sesuatu akan baik-baik saja... fiiuhhhh. (f)


Baca juga:
Wagashi, Kudapan Manis Khas Jepang Yang Artistik
Menikmati Guyuran Salju di Shirakawago


Simak juga:



 
 

 


Topic

#travel, #jepang, #sakura, #travelingjepang, #jalanjalanjepang