Travel
5 Fakta Unik Myanmar: Dari Sarung, Bedak Dingin, Hingga Kebiasaan Mengunyah Sirih

8 Jul 2017


Foto: 123RF, Dok. Pribadi

Hanya dengan berbekal sedikit informasi dan keingintahuan yang sangat besar, saya Sylvia Mira, memutuskan untuk berpetualang menuju ke negara Aung San Suu Kyi ini. “Don’t expect to much, just enjoy the trip,” begitu pesan seorang teman. Berikut 5 fakta menarik yang saya temukan sepanjang perjalanan di negara seribu pagoda ini.
 
1/ Longyi & Thanaka – Pakaian Unik Warga Myanmar
Pria dan wanita Burma senang mengenakan longyi (sarung) dan thanaka (bedak dingin) dalam keseharian mereka. Longyi sangat disukai karena nyaman dikenakan di tengah cuaca terik Myanmar yang bisa mencapai 38-39 derajat pada Maret-April.
 
Sedangkan thanaka, selain berfungsi melindungi wajah dari sinar matahari, juga sebagai pelengkap penampilan masyarakat. Tidak ada aturan pasti mengenai setir kiri atau  kanan. Jadi bisa dibayangkan betapa ajaibnya kondisi jalanan di sana.
 
2/ Menikmati Mohinga – Sup Khas Myanmar
Menu wajib di Myanmar ini berupa sup yang terbuat dari kaldu ikan berisi campuran ikan, bihun, batang pohon pisang, kacang, dan sayuran. Bentuk dan warnanya mirip seperti soto di Indonesia.
 
Selain Mohinga, ada pula makanan yang disajikan bersamaan seperti tumis rebung, kentang berbumbu, sup ikan, jagung, dan aneka sayuran. Penyajiannya seperti ketika kita makan di restoran padang. Uniknya, menu makanan ini merupakan bagian dari hidangan pembuka.
 
3/ Thanaka – Bedak Burma
Konon, membubuhkan thanaka, yang menjadi kebiasaan nenek moyang orang Burma sejak 2000 tahun lalu. Uniknya, bedak yang terbuat dari kulit pohon Shwebo Thanaka dan Shinmadaung Thanaka ini sekarang diaplikasikan di wajah dengan cara-cara yang kreatif, dengan membentuknya menyerupai motif bunga dan daun.
 
4/ Kebiasaan Mengunyah Bida (Sirih) dan Gigi Merah
Di setiap penjuru kota kegiatan orang mengunyah sirih mudah ditemui. Bahkan di sepanjang jalan pun banyak pedagang yang menjajakan bida yang sudah dipaket dalam satu plastik.
 
Pengalaman lucu terjadi ketika perjalanan dengan menggunakan mini bis, kenek bis langsung membagikan kantung kresek berwarna hitam kepada para penumpangnya untuk menampung air liur bekas menyirih.
 
5/ Mobil Setir Kiri dan Kanan, Warisan Inggris
Menyetir sendiri di negara ini bisa sangat menyusahkan, karena sebagian mobil memiliki setir di sebelah kanan layaknya di Indonesia, namun sebagian lainnya, sisa dari penjajahan Inggris masih menggunakan setir sebelah kiri. (f)

Baca juga:
Jalan-Jalan Myanmar: Bagan, Kota Seribu Pagoda
Jalan-Jalan Myanmar: Menelusuri Jejak Sejarah di Kota Kuno Inwa
Jalan-Jalan Myanmar: Menikmati Keheningan di Mandalay, Kota Sumber Inspirasi Rudyard Kipling
Jalan-Jalan Yangon: Mengejar Pengalaman Spiritual di Shwedagon, Pagoda Tertua di Myanmar

Sylvia Mira - Kontributor


Topic

#jalanjalan, #travel, #myanmar