
dok.freepik
Tanaman labu parang termasuk dalam keluarga buah labu parang-labu parangan atau Cucurbitaceae, dan masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan mentimun (Cucumis sativus).
Di antara 40-an jenisnya, dua yang populer dan sering saling tertukar adalah labu parang dan labu kabocha.
Labu Parang
Berukuran besar, bobotnya mencapai 4-5 kg per buah, bahkan bisa mencapai ratusan kilogram. Tak heran labu parang disebut sebagai rajanya labu. Buah yang berukuran besar ini berkulit keras, ada yang berwarna hijau, kecokelatan, dan berwarna oranye. Daging buahnya tebal, berwarna kuning oranye. Labu inilah yang kita kenal sebagai pumpkin dan banyak digunakan untuk perayaan Halloween. Saat ini sudah diproduksi pula tepung dari labu parang. Tepung labu dapat digunakan untuk membuat roti karena protein yang terkandung di dalamnya mengandung gluten yang cukup tinggi sehingga mampu membentuk jaringan tiga dimensi yang melekat dan elastis, sehingga roti akan mengembang dengan baik.
Kabocha
Enak untuk tempura dan diyakini dapat mencegah flu saat musim dingin di Jepang. Kandungan betakaroten kabocha lebih tinggi daripada labu parang. Buahnya berukuran kecil, beratnya sekitar 2 kilogram. Ada yang berkulit hijau tua, ada yang oranye. Kulitnya tidak sekeras kulit labu parang. Daging buahnya berwarna kuning, teksturnya halus, dan rasanya manis.
Tiga perbedaan utama:
1/ Bentuk labu parang relatif lebih besar.
2/ Warna oranye lebih mencolok dan lebih manis pada labu kabocha. Menarik saat dijadikan bubur MPasi.
3/ Karena warna lebih mencolok, kandungan betakaroten pada labuh kabocha lebih tinggi. (f)
Baca juga:
Raja dan Ratu Belanda Ngemil Cokelat di Jakarta
Petani Ingin Cokelat Lokal Go International
Belanja Ikan di Muara Baru, Yuk!
Hans Christian Menuju Pelabuhan Baru
Trifitria Nuragustina