
Foto: 123RF
Kala berbuka puasa, selera kita terkadang menuntut ekspektasi lebih. Es yang menyegarkan, lauk yang segunung, dan kue-kue manis yang berjejer rapi. Saat sahur lain lagi. Waktu istirahat yang menjadi lebih pendek membuat ‘penanggung jawab dapur’ harus memasak dalam keadaan setengah mengantuk. Bagaimana agar kita tidak kalap menyajikan hidangan berbuka dan berujung dengan bujet dapur yang membengkak? Bagaimana pula cara menyajikan lauk sahur yang praktis namun tetap menggugah selera keluarga?
Cara konvensional yang terjadi di banyak rumah tangga adalah memikirkan rencana masakan hanya untuk satu sampai dua hari pertama. Semua hal diingat di luar kepala, tanpa catatan. Akibatnya, banyak pembelanja lapar mata di supermarket karena tidak fokus pada bahan-bahan tertentu yang disasar.
Bahan-bahan segar di pasar adalah godaan terbesar seorang pemasak. Hal ini tentu tidak menjadi masalah bagi chef-chef tertentu yang memiliki cara masak berdasarkan bahan terbaik yang ditemui di pasar hari itu. Mereka bekerja dengan sistem purchasing yang ketat dan berpengalaman dengan cara seefisien mungkin. Bahan yang tersisa berarti modal yang terbuang!
Bagi pemasak rumahan, inefisiensi mudah diketahui hanya dengan melihat isi lemari es. Misalnya, ada wortel yang sudah layu, tomat yang sudah keriput, dan ikan-ikan beku yang menyesakkan freezer.
Kurang ini dan itu juga membuat wanita harus mondar-mandir ke tempat belanja yang menguras tenaga dan waktu. Ini hanya beberapa contoh dari tidak adanya daftar belanja yang berpandu pada rancangan menu. Belum lagi hidangan yang itu-itu lagi. Sayang, ‘kan? Satu hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah membuat rancangan menu dan membuat daftar belanja, bukan sebaliknya.
Untuk menekan pengeluaran, gunakan bahan yang sama untuk diulang dalam dua hingga tiga kali dengan resep berbeda. Selanjutnya, penentuan menu membantu Anda dalam mengolahnya menjadi hidangan yang berbeda agar tidak membosankan.
Sebagai panduan tambahan bagi Anda, wanita sibuk, pilih teknik memasak yang tidak butuh waktu lama, baik dalam mempersiapkan bahan-bahannya maupun mengolahnya. Teknik tumis, kukus, pan fried, atau slow cooking menggunakan slow cooker bisa menjadi pilihan.
Contoh Menu
Hari | Waktu makan | Menu |
Senin |
Sahur Buka Puasa |
Ca Sawi Putih Tumis Ayam Kecap Telur Dadar Tumis Bok Choy Kakap Masak Woku Bakwan Sayuran |
Selasa |
Sahur Buka Puasa |
Sup Sayuran Pepes Kembung Tumis Tahu Cabai Hijau Ca Kangkung Daging Sapi Rica-Rica Perkedel Jagung |
Rabu |
Sahur Buka Puasa |
Sup Iga Kacang Merah Tumis Telur Jamur Tiram Tumis Kacang Panjang Gulai Daging Terung Masak Cabai Hijau |
Kamis |
Sahur Buka Puasa |
Soto Iga Acar Sayuran Tempe Mendoan Acar Kuning Balado Ayam Buncis Goreng Tepung |
Dari contoh menu di atas, satu bahan lauk bisa diolah untuk dua hingga tiga masakan. Berikut ini penguraiannya:
- Ayam: Tumis ayam kecap, sup sayuran, balado ayam, sayap ayam pedas manis.
- Kakap: Sup ikan, kakap asam manis.
- Daging: Gulai daging, daging sapi rica-rica.
- Kembang kol: Sup sayuran, ca kembang kol, sup ikan.
- Wortel: Sup sayuran, bakwan sayuran, acar kuning.
- Iga sapi: Sup iga kacang merah, soto iga,
- Tahu: Tahu kukus, tahu cabai hijau.
- Bok choy: Cap cay, ca bok choy.
Topic
#puasadanlebaran