
Foto : Denny Herliyanso
Belajar memasak secara otodidak memang bisa dilakukan siapa saja, tapi di lembaga pendidikan memasak, kita bisa mendapat inspirasi dan keberanian untuk berkreasi dengan masakan. Demikian ungkap Yosua Ricky Ekajaya, Pastry Instructor dari Arkamaya Culinary Education, Jakarta.
Kecintaannya pada dunia baking dan keinginan Alumnus Le Cordon Bleu, London ini untuk berbagi ilmu seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin mendalami dunia baking tanpa perlu ke London, adalah alasannya mendirikan Arkamaya Culinary Education.
Yang unik, Arkamaya berani mengawinkan kuliner barat dan Indonesia menjadi satu sajian yang unik. Seperti satay éclair, yang Minggu (2/9/2018) siang itu ia demokan di panggung Jakarta Eat Festival. Tanpa perlu membayar satu rupiah pun, mereka yang berminat bisa mendaftarkan diri dan menyimak presentasinya yang detail. Tak heran bangku kayu yang disediakan terisi penuh.
Pengunjung menyimak dengan seksama cara membuat éclair , yang meski bahan resepnya relatif sederhana, tapi berpotensi gagalnya cukup besar. Pengalaman bekerja di dapur internasional, Yosua pun membagi tip dan teknik-teknik antigagal yang dipakai para maestro pastry untuk menghasilkan éclair yang pas.

Yoshua Ricky Ekajaya/ Foto: Denny Herliyanso
Ia pun memulai dengan memperlihatkan resep yang terdiri dari adonan éclair, isiannya, serta hiasannya. Sesekali ia memberi tip, misal, susu yang akan digunakan untuk membuat adonan éclair harus benar-benar mendidih agar adonan tidak cair. Lalu saat memasukkan tepung ke dalam susu, angkat panci dari kompor. "Biarkan adonan hingga suhu mencapai 45 derajat Celcius sebelum memasukkan telur. Tapi jangan juga terlalu dingin karena akan membuat telur susah menyatu dengan adonan. Kalau tidak ada pengukur suhu, kira-kira panas tapi masih bisa dipegang dengan tangan," jelas Yosua.
Konsistensi adonan menurut Yosua sangat menentukan keberhasilan éclair. Tekstur yang terlalu encer akan membuat éclair bantat, kalau terlalu pekat adonan juga susah mengembang. "Konsistensi yang diharapkana dalah saat diangkat adonan akan jatuh perlahan. Karena itu, saat memasukkan telur lakukan sedikit demi sedikit hingga mendapat konsistensi yang diinginkan."
Untuk mendapatkan bentuk éclair yang tepat, Yosua menyarankan untuk menandai loyang dengan tepung sepanjang 12 cm agar seragam. Lalu sebelum piping, tekan-tekan dulu adonan supaya udara terbuang. "Jangan lupa, adonan harus segera digunakan begitu jadi." Berikutnya, tip lain adalah saat memanggang. "Pertama, panaskan oven hingga 200° C. Lalu setelah adonan masuk, turunkan ke suhu 180° C. setelah sekitar 15 menit turunkan lagi suhu hingga 160° C. Tiap oven berbeda-beda, lakukan test lagi."
Rumit? Justru itu yang menantang Yosua menekuni pastry.
Selanjutnya ia memberi tip tentang cara membuat filling/ isian éclair. Misal, saat melelehkan cokelat agar tidak 'pecah' dan cara memasukkan isian ke dalam éclair. Pengunjung yang sejak tadi memerhatikan demo pun tak sabar ingin mencicipi satay éclair kreasi Arkamaya Cuinary Education. Rasanya membuat kita berpikir, karena di antara rasa manis gurih ada rasa menyengat. Setelah dilihat lagi, ternyata ada bubuk cabai dan kunyit dalam resep. Benar-benar makanan yang unik.
Tak hanya senang bisa menambah ilmu, dua pengunjung yang berpartisipasi dalam Instagram story berhasil membawa pulang Oxone Potluck. Sementara chef Yosua mendapat buah tangan berupa East Bali Cashew. Sebuah acara yang menggembirakan. (f)
Baca Juga:
Cara Agar Daging Kambing Kurban Tidak Bau Saat Dimasak
Menemukan Resep Berbahan Brown Sugar, Molase, dan Agave Nectar? Tak Perlu Repot Mencari, Ini Gantinya!
Topic
#JEF2018 , #JEFARKAMAYA, #feminafood, #foodfestival, #kuliner