
Foto: Fotosearch
Inginnya punya pasangan yang sempurna sehingga hubungan selalu mulus. Apa daya bila ternyata pria yang bersama kita 'berubah' menjadi sosok yang mendominasi. Bagaimana cara menghadapi pasangan yang sering merendahkan harga diri kita? Begini solusi psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah, Roslina Verauli, M.Psi., Psi,
T: Selama dua tahun menjalin kasih dengan pasangan, ia beberapa kali merendahkan saya di depan umum, dengan berkata bahwa wajah saya terlihat tidak cantik. Bahkan, kadang ada candaan yang mengejek bahwa saya bodoh. Ia bahkan memaksa saya berdandan setiap kali pergi bersamanya. Awalnya saya menganggap itu sebagai bentuk perhatian dan candaan semata. Tapi, karena banyak teman mengungkapkan keprihatinan mereka akan sikap pacar, saya jadi ragu dengan hubungan ini. (Joanna, 27, Wiraswasta)
J: Kekerasan tidak hanya terjadi secara fisik, melainkan psikis juga. Karena kekerasan psikis tidak nampak, terkadang kita tidak menyadari bahwa secara mental kita sedang dicederai. Seperti yang terjadi pada Joanna, walau sang kekasih mengatakannya dengan nada penuh canda, sebenarnya citra diri (self esteem, self concept, self image) Joanna sedang dijatuhkan. Ini jelas adalah bentuk kekerasan psikis dalam hubungan berpasangan.
Dampaknya, ini bisa merusak rasa percaya diri seseorang. Ketika rasa percaya dirinya rusak, citra diri kita akan terpengaruh. Kita akan merasa tidak yakin untuk menjauh dari pasangan karena takut tidak akan bertemu pasangan yang lebih baik darinya. Bahkan buruknya, membuat kita merasa tidak yakin untuk hidup mandiri seperti dulu lagi.
Dilihat dari usia hubungannya yang sudah berjalan dua tahun, saya heran mengapa Joanna masih bisa bertahan. Saya khawatir, justru ada masalah emosional pada dirinya. Bisa jadi ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang juga kerap menyiksanya secara mental, sehingga ketika menemukan pria seperti itu ia merasa berada di zona nyaman. Dengan kata lain, seseorang yang saat kecil berada dalam pengasuhan orang tua yang abusive, maka cenderung akan memiliki pasangan yang abusive juga. Pengalaman seperti ini akan membuat dirinya merasa pantas untuk diperlakukan bodoh atau kasar secara psikis oleh pasangan.
Pria yang melakukan kekerasan psikis meminta maaf, si wanita merasa kasihan hingga akhirnya memaafkan dan akhirnya berulang terus. Maka, pola yang tercipta adalah si pria menyiksa dan si wanita membiarkan dirinya disiksa. Maka anjurannya bukanlah lagi mempertimbangkan hubungan ini, melainkan Joanna yang harus berbenah untuk bisa berpisah dari pasangan yang seperti ini. (f)
Topic
#masalahhubungan