
Dok. Pexels
Tak hanya soal pembagian peran yang setara saja yang menjadi tantangan dalam pernikahan di era modern ini. Urusan ranjang pun tak luput memberikan tantangan tersendiri.
Berdasarkan survei pernikahan yang dilakukan Femina terhadap 920 responden menunjukkan bahwa sekitar 17 persen milenial dan 16 persen gen x merasa bahwa hubungan seksual dengan pasangan karena berkurangnya waktu untuk pribadi menjadi salah satu tantangan pernikahan yang mereka hadapi.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi, psikolog keluarga dan pasangan, hal ini bisa jadi karena no time for love, akibat kesibukan pasangan baik karena alasan mengembangkan karier, mengurus anak atau urusan domestik lainnya.
“Orang-orang pada kelelahan, sementara wanita kan sangat sensitif terhadap aktivitas seksual. Ketika merasa tidak nyaman, kelelahan dan punya kemarahan, akan susah relasi seksnya. Wanita tuh harus nyaman secara emosional dulu untuk bisa having sex dengan baik,” tutur Verauli. Ada beberapa solusi yang dilakukan pasangan ketika mereka merasa jenuh dengan kehidupan seksual dalam pernikahan.
Yaitu sekitar 91 persen responden yang menolerir open marriage namun hanya 13 persen yang memraktekannya, 90 persen responden bisa menolerir penggunaan sex toy namun hanya 17 persen yang pernah memraktekan, 87 persen menolerir fantasi seksual namun hanya 21 persen yang memraktekan dan 66 persen toleran terhadap mengubah posisi seks namun hanya 47 persen yang memraktekan.
Salah satu hal esensial yang membedakan pandangan generasi sebelumnya terhadap pernikahan adalah semakin terbukanya generasi kini terhadap aktivitas seksual sebelum pernikahan. Hal ini ditemui Verauli pada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa aktivitas seksual sebelum menikah lebih ditoleransi dibandingkan dua dekade yang lalu.
“Aktivitas seksual yang bersifat sementara seperti one night stand atau bahkan seks dalam hubungan pertemanan bukan lagi menjadi hal yang tabu,” ceritanya.
Hal ini pun membuat masyarakat kini lebih menolerir pengalaman-pengalaman seksual yang variatif. Namun nyatanya, belum tentu hal tersebut dilakukan dalam kehidupan seksual pernikahan mereka. Bisa jadi karena mereka belum terbiasa melakukannya, tidak berani untuk memulainya atau merasa nyaman dengan aktivitas seksual yang lebih umum dilakukan kebanyakan orang.
Kendati menemukan waktu untuk berhubungan seks menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat, namun bukan berarti mereka memiliki kehidupan seksual yang buruk. Pasalnya, menurut temuan Femina, 76 persen responden mengakui bahwa kehidupan seksual mereka bersama pasangan sangat baik dan baik. Hanya 18 persen saja yang mengatakan biasa saja dan 6 persen yang mengaku memiliki kehidupan seksual yang buruk dan sangat buruk bersama pasangan.
Hal ini sejalan juga dengan hasil survei yang mengatakan bahwa kebahagiaan pernikahan yang dirasakan oleh 33% responden adalah kehidupan seksual yang memuaskan. (f)
BACA JUGA :
Temuan Baru : Virus Corona Ditemukan di Sperma, Apakah Berhubungan Seks di Tengah Pandemi COVID-19 Tak Lagi Aman?
4 Masalah Seksual & Solusinya
Menikah di Atas Usia 30, Rawan Kejenuhan Seks?
Topic
#SurveiFemina, #Pernikahan, #Seks