Foto: Stocksnap.io
Harmonis atau tidaknya hubungan Anda dengan seseorang dalam jangka panjang, sangat ditentukan oleh cara bicara Anda. Karenanya, latihlah cara bicara yang benar, antara lain dalam seni berbagi cerita (sharing) dan seni menceritakan hal-hal ringan dan tak membosankan. Yang tak kalah penting, Anda perlu memberi perhatian kepada semua lapisan staf kantor suami secara tulus.
2/ Penampilan:
Taat pada dress code (baik yang tertera di undangan ataupun tidak) sangatlah penting. Salah kostum akan membuat Anda menerima pandangan aneh dari orang sekitar Anda. Akibatnya, Anda merasa jadi makhluk luar angkasa dan diserang rasa tidak pede di sepanjang pesta, atau malah mempermalukan suami di tengah koleganya. Dengan memerhatikan dress code, Anda juga akan lebih mudah membaur dan merasa sejajar dengan orang lain.
3/ Kemampuan Berbaur:
Jadilah humas yang gesit untuk suami. Caranya, jangan sungkan bergabung dan masuk ke dalam lingkaran komunikasi kolega suami dan para nyonya mereka. Meski begitu, tetaplah menyadari bahwa posisi Anda adalah anggota ‘tim penggembira’, bukan pemeran utama. Karena itu, tugas utama Anda adalah menutupi kekurangan dan memuluskan posisi suami, dan bukan justru memonopoli perhatian, sehingga peran suami malah tenggelam.
4/ Sikap:
Latihlah lima sikap utama ini: (1) mendengarkan, (2) aktif bertanya, (3) belajar mengapresiasi, (4) menawarkan pertolongan, dan (5) menindaklanjuti pembicaraan. Bila kelimanya Anda jalani, dijamin Anda bakal sukses menjadi suporter suami! (f)
Baca juga:
Pernikahan Jarak Jauh: Suami Tak Mengizinkan Bekerja Atau Sekolah Setelah Menikah
Kriteria Ideal Tidak Jadi Patokan Lagi Saat Bertemu Tambatan Hati
3 Alasan Pentingnya Honeymoon Kedua dengan Pasangan
Tak Yakin Pasangan Berkomitmen untuk Hidup Bersama
Joanita Roesma
Topic
#MasalahPernikahan
