Sex & Relationship
Saat Pasangan Merasa Terintimidasi dengan Karier Anda, Ini yang Harus Anda Lakukan

19 Nov 2016


Foto: Fotosearch


Menjelang pernikahan, tunangan terlihat makin insecure dengan karier saya. Padahal, sejak pacaran kami sudah mendiskusikan hal ini, dan saya tak keberatan ia menjadi freelancer. Tahun depan saya berencana melanjutkan studi untuk spesialisasi, tapi kini saya khawatir hal ini akan makin memengaruhi kepercayaan dirinya.
 
Sasthi – Malang
 
Saran Irma Makarim
Dalam rumah tangga dengan pasangan yang keduanya bekerja, tentu sama-sama berharap untuk bisa terus mengembangkan diri secara profesional. Bila Anda mendapatkan kesempatan dan memiliki kemampuan untuk memperdalam pendidikan, tak perlu ragu untuk meraihnya. Tentu Anda perlu membicarakan rencana tersebut  dengan pasangan sejak jauh hari, agar bisa mempersiapkannya bersama.

Tiap  orang akan menyikapi peningkatan pendidikan dan karier pasangannya dengan cara berbeda. Mereka yang bersedia membuka diri, dapat melihat bahwa peningkatan ini patut disyukuri, diterima dengan pikiran terbuka, dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Wajar saja bila Anda ingin menjaga perasaan pasangan sehingga merasa ragu untuk maju.

Namun, Anda berdua perlu memahami,  tiap orang mempunyai potensi berbeda. Penting bagi Anda maupun pasangan untuk mengenali, menggali, dan mengembangkan potensi masing-masing dengan maksimal. Bila dijalani dengan kerendahan hati dan saling mendukung, pencapaian atau kesuksesan biasanya tak akan mengusik perasaan pasangan.

Sementara itu, perhatikan cara Anda berdua mengatur pembagian tanggung jawab. Sisihkan waktu untuk saling berbagi dan bertukar pikiran. Dengan demikian, kualitas hubungan Anda akan tetap terpelihara.

Baca juga:  
Saran Monty Satiadarma
Dalam perkawinan, ada tiga hal utama, yaitu keterpikatan (attractiveness), komunikasi (romantic communication), dan komitmen. Kondisi pranikah biasanya dilandasi keterpikatan, yang berlanjut dengan hubungan asmara. Hubungan ini harus senantiasa dipelihara menjadi komitmen. Inilah tantangan sesungguhnya dalam rumah tangga.

Banyak perkawinan mengalami kegagalan karena kurang komitmen dalam menghadapi berbagai perubahan kehidupan, termasuk peningkatan karier. Di sisi lain, komitmen juga harus ditunjang oleh keterpikatan dan romantika. Sekalipun pasangan pernah berkomitmen untuk saling menunjang karier, hal ini dapat luntur ketika kebersamaan memudar akibat kesibukan masing-masing pihak yang menyebabkan kesenjangan tempat dan waktu. Kesenjangan tempat menghambat keterpikatan dan komunikasi. Kesenjangan waktu, setidaknya, menghambat komunikasi.

Dalam beberapa kasus, hubungan pernikahan tetap dapat terjaga, sekalipun pasangan sibuk bekerja, berada jauh, dan jarang berkomunikasi. Namun, sebagian besar kesenjangan jarak dan waktu melunturkan ikatan perkawinan karena ikatan perkawinan dilandasi ikatan emosi (emotional bonding). Ikatan tersebut akan terus terjalin dan terjaga selama ada keterpikatan dan romantika.

Ada kalanya karier menunjang perkawinan. Tetapi, perlu diingat bahwa tekad menikah dilandasi oleh niat untuk hidup bersama, sedangkan karier bersifat individual. Karier yang menunjang pernikahan merupakan sesuatu yang ideal. Di lain pihak, sebaiknya pertimbangkan kembali bila karier harus mengorbankan pernikahan. Sebab, itu sama halnya dengan menggugurkan niat dan sumpah untuk hidup bersama. (f)
 
 


Topic

#MasalahHubungan