
Foto: Dok. London School of Public Relations-Jakarta
Potensi diri dalam setiap insan memiliki cara tersendiri untuk bersinar. Minggu (7/5) lalu, Auditorium Prof. Djayusman STIKOM LSPR (London School of Public Relations)-Jakarta menjadi saksi penampilan para siswa London School Beyond Academy (LSBA), lembaga pelatihan keterampilan bagi remaja berkebutuhan khusus, untuk memeringati Hari Autisme Sedunia (2/4).
Kegiatan drama musikal dipilih untuk memberikan berbagai pembelajaran bagi para siswa, terutama dalam proses persiapan. Mengangkat kisah Peter Pan yang kental dengan nilai kesetiakawanan, para siswa terlibat aktif baik di atas panggung maupun di belakang layar. Mereka turut memersiapkan properti yang dibutuhkan pemain, hingga mengoperasikan tata cahaya. Dalam proses produksi, para siswa didukung oleh tim dari konsentrasi Performing Arts Communication LSPR-Jakarta.
“Penampilan akhir bukanlah segalanya, tetapi proses persiapan yang menjadi momen penting bagi para siswa. Mereka belajar banyak hal seperti menghafal naskah, menunggu, mematuhi aturan, tenggang rasa, dan saling menghormati sesama temannya,” papar Chrisdina Wempi, Direktur LSBA dan London School Care for Autism Awareness (LSCAA).
Drama musikal bukanlah hal asing bagi para siswa LSBA. Sebelum menghidupkan petualangan Peter Pan di Neverland, mereka telah mementaskan cerita bertajuk The Grease tahun lalu, dan lakon Aladdin pada tahun 2015.
“Yang mereka butuhkan adalah kepercayaan. Percaya bahwa mereka bisa, percaya bahwa kita adalah bagian terpenting bagi mereka, dan kita akan melihat mereka berhasil,” pungkas Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Pendiri & Direktur LSPR-Jakarta. (f)
Baca juga:
Kegiatan drama musikal dipilih untuk memberikan berbagai pembelajaran bagi para siswa, terutama dalam proses persiapan. Mengangkat kisah Peter Pan yang kental dengan nilai kesetiakawanan, para siswa terlibat aktif baik di atas panggung maupun di belakang layar. Mereka turut memersiapkan properti yang dibutuhkan pemain, hingga mengoperasikan tata cahaya. Dalam proses produksi, para siswa didukung oleh tim dari konsentrasi Performing Arts Communication LSPR-Jakarta.
“Penampilan akhir bukanlah segalanya, tetapi proses persiapan yang menjadi momen penting bagi para siswa. Mereka belajar banyak hal seperti menghafal naskah, menunggu, mematuhi aturan, tenggang rasa, dan saling menghormati sesama temannya,” papar Chrisdina Wempi, Direktur LSBA dan London School Care for Autism Awareness (LSCAA).
Drama musikal bukanlah hal asing bagi para siswa LSBA. Sebelum menghidupkan petualangan Peter Pan di Neverland, mereka telah mementaskan cerita bertajuk The Grease tahun lalu, dan lakon Aladdin pada tahun 2015.
“Yang mereka butuhkan adalah kepercayaan. Percaya bahwa mereka bisa, percaya bahwa kita adalah bagian terpenting bagi mereka, dan kita akan melihat mereka berhasil,” pungkas Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, Pendiri & Direktur LSPR-Jakarta. (f)
Baca juga:
Topic
#SeniPertunjukan