"Awalnya suka memasak sejak usia 7 tahun, saya suka ‘utak atik’ dan suka mencampur makanan. Jika anak di usia saya saat itu mayoritas menonton kartun, saya justru menonton program acara masak di televisi.”
“Saat itu resep pertama yang saya coba, yaitu rum ball. Resepnya saya tiru dari majalah anak-anak. Semakin lama saya semakin senang bereksperimen, kemudian saya membeli buku resep masak, belajar masak sendiri, lalu selama 4 tahun mengenyam pendidikan di Taylor’s College School of Hospitality Tourism di Malaysia.”
Chef Yuda juga menceritakan pengalamannya saat bekerja di Third Floor Restaurant, Hotel JW Marriott, Malaysia. Banyak pelajaran dari mulai memotong bawang, mengupas telur dan kentang dengan porsi yang super banyak.
“Disitu saya banyak belajar cara menjadi chef yang benar. Pernah, saya dan tim memasak untuk kepala delegasi, beliau sangat suka dengan hasil masakan kami, dan kami semua diminta berdiri lalu diberikan pujian dan ucapan ‘terimakasih’. Dari kejadian tersebut, saya baru menyadari bahwa ternyata ada yang sangat respek dengan orang yang berprofesi memasak,” kenangnya.
Usaha keras untuk menjadi chef handal memang berbuah manis. Sekarang ini Chef Yuda sedang menjalani proyek private catering bersama rekannya, Putri Miranti dan Arimbi Nimpuno.
“Kami bertiga eksklusifdatang ke rumah untuk memasak hidangan dengan menu yang beragam dengan kapasitas maksimal 20 orang. Saya juga masih syuting Program Acara Urban Cook di Asian Food Channel,”
“Sekarang ini, baru saja mendapatkan kesempatan pertama kali memperkenalkan Indonesia di sebuah cooking show yang akan diputar di TV Eropa. Di sana, kurang lebih selama satu bulan, Saya masak menu-menu Indonesia, antara lain cendol duren, rawon, gudeg. Khususnya masakan padang. Karena masakan Padang itu nggak ada yang ngalahin deh. Bumbunya mantap banget!” ujarnya bersemangat.
Setuju!
Ratih Fitrina
Foto: Junarta Taufik