Reviews
Membayar Kerinduan pada Dunia Sihir di Fantastic Beasts and Where To Find Them

16 Nov 2016


Foto: Collider

Inilah spin off film terkenal serial Harry Potter yang ditunggu-tunggu oleh para Potterhead (penggemar Harry Potter) di seluruh dunia. Disutradarai oleh David Yates, skenario film ini ditulis sendiri oleh JK. Rowling. Inilah pertama kali Rowling menulis skenario, dari buku berjudul sama karyanya.
 
Cerita berlatar tahun 1926 ini dibuka oleh kedatangan Newt Scamander (Eddie Redmayne), penyihir Inggris, ke New York, Amerika Serikat. Newt yang introver dan kalem membawa tas koper kulit coklat yang kunci-kucinya berkelotak, karena isinya ingin keluar.  Newt di Inggris bekerja di Kementerian Sihir Inggris, adalah pengasuh binatang-binatang liar yang fantastis atau magizoologist. Dia sudah menjelajahi berbagai belahan dunia untuk mendokumentasi dan mengumpulkan binatang-binatang magis dan fantastis itu yang kelak akan ia jadikan buku.
 
Kedatangan Newt ke Amerika tentu saja berkaitan dengan proyeknya. Namun, di sini ia pun harus terlibat dalam persoalan ‘klasik’ dunia sihir: keinginan sebagai kelompok penyihir untuk tidak lagi hidup ‘di gorong-gorong’ dan bersembunyi dari komunitas non sihir (muggle, atau di Amerika disebut No-Maj).  Di Eropa, gerakan ini sudah terlebih dahulu berkembang yang digerakkan Gellert Grindelwald (Johnny Depp).
 
Gara-gara peliharaannya lepas, Newt kemudian harus berhubungan dengan Tina Goldstein (Katherine Waterstone), seorang auror Kementerian Sihir Amerika yang baru saja dibebastugaskan dari pekerjaannya. Newt juga tanpa sengaja harus berteman dengan Jacob Kowalski (Dan Fogler), seorang no-maj. Bersama-sama mereka berhadapan dengan pihak penyihir hitam yang berusaha membuat kekacauan, dan mengambinghitamkan binatang-binatang magis Newt sebagai penyebabnya.
 
Secara keseluruhan, film ini sangat menghibur.  Binatang-binatang magis, sebagian binatang bertingkah sangat lucu dan menggemaskan, berpadu dengan kehebatan sihir hitam yang bisa memorakporandakan kota. Rowling yang di novel sangat piawai membuat dialog-dialog witty para tokohnya, juga mampu menyajikannya di skenario.  Penonton Indonesia termasuk beruntung, karena bersama Korea Selatan, film ini diputar pertama, yaitu pada Rabu, 16 November 2016. Bahkan film ini tayang lebih dahulu daripada di Amerika Serikat. Tak heran ketika informasi ini diberikan sebelum preview film, para penonton pun bertepuk tangan meriah. (f)
 
Baca juga:


Topic

#ResensiFilm