Reviews
Deadpool & Wolverine: Eksistensi Marvel dalam Pesta Kameo

25 Jul 2024

Bukan kali pertama Deadpool yang dimainkan Ryan Reynolds berbagi layar bersama Wolverine yang diperankan Hugh Jackman.

Keduanya pernah bertemu dalam X-Men Origins: Wolverine (2009), setahun setelah 2 film pertama Phase One Marvel Cinematic Universe (MCU), dan ketika film-film X-Men (yang diproduksi 20th Century Studios dulu) belum bergabung dalam keluarga besar MCU.

Dalam perkembangan MCU dan segala hak cipta dari para superhero Marvel, Deadpool yang berbeda dari versi 2009 namun tetap diperankan Ryan Reynolds mendapatkan film solonya.

Di film ketiga antihero yang bukan konsumsi semua umur ini, konsep semesta paralel atau multi-semesta yang sudah hadir di banyak film dan serial MCU jadi benang merah bagi misi Wade Wilson alias Deadpool.

Dua superhero immortal yang adu konyol dan berkorban. Foto: Marvel Studios/Walt Disney Studios

Ia harus mencari Wolverine dari semesta yang tepat atas perintah Paradox (Matthew Macfadyen) dari Time Variance Authority (Otoritas Varian Waktu), karena hanya Wolverine yang bisa menyelamatkan Garis Waktu Sakral agar semesta Wade (di Bumi 1005) tidak hancur. Penonton serial Loki pasti paham soal urusan garis waktu ini. Kocak banget saat Deadpool menembus berbagai semesta demi mencari Wolverine yang tepat; bahkan ketemu Wolverine yang diperankan Henry Cavill (sindiran untuk DC Comics)!

Namun setelahnya Paradox malah mengirim Deadpool dan Wolverine ke Void atau Kehampaan, dunia yang menampung banyak tokoh hero dari berbagai semesta, termasuk Johnny Storm (Chris Evans), Blade (Wesley Snipes), Elektra (Jennifer Garner) dan Gambit (Channing Tatum). Kehampaan dikuasai Cassandra Nova (Emma Corrin), saudara kembar Charles Xavier di semestanya, yang sangat sakti. Pertarungan dalam film ini cukup seru; bahkan terselip pertarungan awal antara Deadpool dan Wolverine, sesama  immortal yang keras kepala.

Film Deadpool & Wolverine seperti bunga rampai yang disiapkan untuk penggemar MCU, terutama Gen X dan Milenial, serta reuni Ryan Reynolds-Hugh Jackman dengan beberapa aktor. Penuh adegan pertarungan bersimbah darah juga komedi, mengacu pada film-film Marvel Comics lama, dan soundtrack-nya 90-an serta awal 2000-an banget.

Buat yang pernah nonton Fantastic Four (2005) dan sekuelnya (2005), Chris Evans adalah si manusia api Johnny Storm, pra-Captain Amerika. Lalu film Blade (1998) tentang Blade, manusia berkekuatan vampir yang membasmi vampir jahat, pernah dibuat hingga film ke-3; ada Ryan di film ketiga Blade, Blade: Trinity (2004).

Sedangkan Elektra adalah superhero yang sempat muncul solo dalam Elektra (2005). Elektra pertama kali debut dalam Daredevil (2003), film yang mempertemukan Jennifer Garner dengan mantannya, Ben Affleck. Laura/X-23 (Dafne Keen) yang ikut dibuang Paradox di Kehampaan adalah tokoh penting dalam Logan (2017), yang bikin Wolverine rela mengorbankan nyawanya.

Jadi, apa, sih, inti film ini? MCU bakal terus melaju (film ini masuk Phase Five), Deadpool masih jadi andalan jualan MCU (pemesanan tiket penayangan perdana di AS 26 Juli sudah menciptakan rekor untuk film klasifikasi dewasa); dan kalau cari film superhero dewasa tanpa banyak mikir, film ini jawabannya!

Baca juga:
Nonton Ulang Shogun dan 4 Serial Lain Peraih Nominasi Terbanyak Primetime Emmy Awards 2024
7 Drakor Terbaru Bulan Juli: Bertaburan Nama-nama Besar
Tarot: Omnibus Menegangkan dari Teror Ramalan Kartu
 

Zornia Harisantoso


Topic

#boxoffice