Profile
Upaya Inda D. Hasman, Membenahi BPJS Ketenagakerjaan dari Dalam

27 Apr 2018



Foto : dok. Feminagroup
 
Berawal dari sifat senang mengamati perilaku orang dengan segala aktivitasnya mengantarkan Inda D. Hasman sebagai praktisi Human Resource (HR) yang andal.

Memulai karier sebagai HR dari bawah sebagai payroll clerk, hingga menjadi Presiden Direktur, membuat curriculum vitae wanita pemegang gelar Sarjana Hukum Perdata Internasional dari Universitas Padjadjaran dan Master of Management in Business dari BINUS International ini sangat progresif.

Berpengalaman kerja selama 33 tahun, Inda kini mengabdikan diri sebagai anggota Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan, dan merupakan satu-satunya sosok wanita dari tujuh anggota Dewan Pengawas periode 2016- 2021.

“Saya bergabung melalui APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) untuk diajukan sebagai salah satu calon mengikuti seleksi Fit and Proper Dewas BPJS Ketenagakerjaan dari unsur pengusaha. Niat saya ingin menjadi pelengkap di antara anggota dewas lain yang semuanya pria. Sebab, pastilah ada masalah-masalah bidang ketenagakerjaan yang memerlukan sentuhan dan pendekatan dari sisi tenaga kerja wanita,” ujar Inda.
 
Di BPJS Ketenagakerjaan, Inda diberi kepercayaan sebagai Ketua Komite Dewas yang mengurusi Organisasi dan SDM. Ibu tiga anak dan nenek satu cucu ini memberi istilah, “Kerja saya mirip fungsi ibu rumah tangga yang ngurusin masalah domestik.”

Menurutnya, institusi yang sehat dan kuat tidak boleh melalaikan sisi organisasi dan manusianya.

“Kalau ada organisasi yang merasa besar di luar tapi domestiknya dibiarkan berantakan, tentu itu kurang benar. Harus diberesin juga, dong, sisi internalnya. Kalau domestik sudah bagus dan rapi, pasti keluarnya makin bagus, makin bersinar,” ungkapnya.
 
Bersama dewas lainnya, Inda berupaya memelopori berbagai perubahan paradigma manajemen dan karyawan melalui pengawasan kinerja, agar organisasi dan SDM di BPJS Ketenagakerjaan dapat lebih maju lagi.

“Apa yang diubah? Mindset dan sistem kerja. Kinerja organisasi seharusnya dapat lebih transformasional, bukan lagi semata-mata transaksional. Zaman terus berubah. Kalau tidak mau bertransformasi, kita bisa tertinggal,” lanjut wanita yang senang meluangkan me time dengan membaca buku serta berorganisasi ini.
 
Tak hanya piawai mengurusi domestik BPJS Ketenagakerjaan, Inda juga dikenal sebagai seorang ibu yang pandai menyenangkan keluarganya. Memikul posisi strategis tidak menghilangkan kegemarannya membuat masakan khas daerahnya. Salah satu hidangan khas produksi industri rumahnya yaitu rendang. Bahkan teman-temannya pun sangat menyukai rendang produksi Inda.
 
“Wanita zaman sekarang memiliki peran ganda, mereka harus menguasai lingkup domestik (rumah tangga) sekaligus ruang publik (karier). Ini tantangan yang besar sekali, tidak main-main. Kalau wanita berada sekaligus di dua kondisi tersebut dan sukses, itu pastilah dicapai dengan pengorbanan yang luar biasa,” tegas Inda mantan Putri Remaja Indonesia tahun 1977 versi majalah GADIS ini, saat disinggung tentang makna Kartini di zaman modern. (f)

Baca Juga:
Evi Afiatin, Direktur BPJS Ketenagakerjaan dan Tanggung Jawab Besar Mengelola Dana Jaminan Sosial​
Tugas Besar Haiyani Rumondong, Menerima Keluhan Sampai Menyusun Program Edukasi BPJS
Komitmen Asih Eka Putri Memperbaiki Sistem Jaminan Sosial di Indonesia
Sri Hartati, Tak Pernah Berhenti Belajar Demi Reformasi Birokrasi


Topic

#profil, #BPJSTK