Profile
Tugas Besar Haiyani Rumondong, Menerima Keluhan Sampai Menyusun Program Edukasi BPJS

28 Apr 2018



Foto: Dok. Feminagroup

Di balik Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)  adalah wanita-wanita hebat yang mendedikasikan waktu dan pikirannya demi pelayanan yang terus membaik. Salah satu dari wanita hebat itu adalah Haiyani Rumondong, yang menjabat sebagai Anggota DJSN unsur Pemerintah/Dirjen PHI dan Jamsos, Kemnaker RI.
 
Wanita yang lahir di Rantau Prapat, Sumatera Utara, 19 April 1964, ini lulusan S2 di bidang Population and Human Resources dari Australia. Siapa sangka, dulu ia bercita-cita menjadi wartawan.

Namun, jalan hidup menakdirkannya untuk berkarier di jalur berbeda, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Meski begitu, perubahan itu dijalaninya tanpa beban. Terutama karena ia langsung ditempatkan di bagian Jaminan Sosial. Di sana Haiyani merasa ditempatkan di pekerjaan yang sesuai dengan panggilan hatinya.
 
Sejak kecil, orang tua Haiyani telah menanamkan jiwa kepedulian sosial yang kuat. Almarhum ayahnya, Haji Hasan Basri Batubara merupakan seorang politisi yang selalu peduli kepada rakyat dari berbagai lapisan. “Pintu rumah orang tua saya terbuka selama ­24 jam karena melayani rakyat, terutama orang yang sakit atau penyandang disabilitas,” kenangnya.
 
Sedangkan dari almarhumah ibunya, Hajah Rafi’ah Nasution, Haiyani mendapatkan teladan seorang wanita pejuang yang kuat dan mandiri. Dari beliaulah, ia merasakan pentingnya memperjuangkan isu-isu perempuan dalam pekerjaannya, terutama hak-hak tenaga kerja perempuan yang masih belum setara.  Hal itu dituangkan pula dalam buku Hukum dan Perempuan yang ditulisnya bersama penulis wanita lainnya.
 
Salah satu prestasi cemerlang dalam karier Haiyani adalah menjabat sebagai Ketua Tim Teknis Kesempatan dan Perlakuan yang Sama dalam Pekerjaan (Equal Employment Opportunity) yang menerbitkan garis-garis pedoman perlakuan dan kesempatan yang sama terhadap perempuan dalam pekerjaan. Pedoman tersebut hingga kini menjadi pegangan perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia.
 
Haiyani pernah menjadi Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial, Direktorat Jenderal PHI dan Jaminan Sosial Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI perempuan pertama dan terlama di sepanjang sejarah kelembagaan tersebut. Selama berbakti dari tahun 2010 hingga 2015, ia menjadi utusan Pemerintah untuk menengahi konflik antara Serikat Buruh dan Organisasi Perusahaan.
 
Perjalanan kariernya itulah yang mengantarkannya pada posisinya saat ini, Anggota DJSN dari Unsur Pemerintah (Kemnaker). Tugasnya adalah mengawasi dan mengevaluasi  pelaksanaan layanan BPJS, baik BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

nstitusinya ini juga merupakan ‘pintu masuk’ segala keluhan dan pengaduan dari para mitra. Tak hanya itu, Haiyani dan timnya juga berupaya meningkatkan kepesertaan jaminan sosial dengan cara mengadakan program-program edukasi BPJS di seluruh Indonesia.
 
Di antara jam kerjanya yang super padat, bagaimana cara Haiyani membagi waktu?

bu dua anak yang juga masih meluangkan waktu untuk mengajar Program S2 di Universitas Tanjungpura dan Atma Jaya ini mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya dalam karier, keluarga dan rumah tangga adalah pembagian waktu yang efektif. “Bukan kuantitasnya yang penting, tetapi kualitas,” ungkapnya. (f)

 
 


Topic

#profil, #BPJSTK