
Dok: Femina
Namanya Tasya Farasya (27) ada di deretan content creator kecantikan yang sangat populer. Cara Tasya merias diri menginspirasi banyak wanita dan menjadikannya beauty vlogger dengan jumlah subscribers mencapai 2,2 juta, make-up-nya diikuti banyak wanita. Siapa sangka waktu remaja ia justru sangat tidak pede dengan penampilannya.
Termotivasi Keluarga
Melihat penampilan Tasya kini, siapa sangka jika wanita kelahiran 25 Mei 1992 ini pernah merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuhnya. Sewaktu kecil, Tasya adalah gadis gemuk dan tomboi. Teman-teman di sekolah dasar bahkan menjulukinya ‘wababe’ alias wanita berbadan besar.
Keadaan tersebut bertolak belakang dengan lingkungan keluarganya. Sejak sang ayah meninggal dunia, wanita bernama asli Lulu Farassiya ini hidup bersama ibunya, Ala Alatas, kakaknya, Selvi Salavia, dan saudara kembarnya, Tasyi Athasyia.
“Semua wanita dalam keluarga saya adalah sosok feminin yang memperhatikan penampilan. Jadi, saya sempat merasa enggak fit in di lingkungan keluarga,” ungkap wanita yang sempat berbobot tubuh 80 kg (tinggi 167 cm) saat masih SMP, ini.
Termotivasi keluarga, Tasya berusaha untuk mendapatkan berat tubuh ideal. Namun, ambisinya untuk langsing tidak diimbangi dengan pengetahuan yang baik soal pola makan sehat. Hasilnya, Tasya sibuk berolahraga tiap hari, namun nyaris tidak makan.
“Makan hanya 3 hari sekali. Itu pun hanya makan sayur. Di hari pertama dan kedua cuma makan apel dan minum diet coke,” ceritanya.
Diet superketat tersebut membuat berat tubuh Tasya turun 30 kilogram hanya dalam waktu 3 bulan, tapi ujung-ujungnya ia jatuh sakit dan harus dirawat. Pengalaman yang membuat Tasya trauma dan tak ingin lagi berdiet.
Kondisi mulai berubah ketika ia kuliah di Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Tasyi, saudara kembarnya yang punya hobi fitness, selalu mengajak Tasya untuk fitness bareng. “Namanya juga kembar, ya, apa-apa bareng. Saya ikutan aja,” katanya.
Lucunya, ketika kembarannya justru mulai bosan fitness, Tasya malah makin betah membakar lemak di pusat kebugaran. “Saya bawa santai aja, enggak ada target apa-apa. Targetnya mau olahraga aja,” kata wanita yang mengaku kegiatan yang menuntut kekuatan fisik (Ia pernah menang lomba panco di sekolah).
Selain rutin fitness, Tasya mulai pelan-pelan mengimbanginya dengan asupan makanan yang lebih seimbang dan sehat. Tidak sia-sia, satu tahun menjalani hidup sehat, Tasya mendapatkan tubuh idealnya. Kini ia berbobot sekitar 50 kilogram.
“Pengalaman mengajarkan saya bahwa diet itu bukan sekadar menurunkan berat badan, tapi bagaimana menerapkan gaya hidup sehat. Jadi jangan pernah paksakan diri untuk diet di luar kemampuan,” jelasnya.
Dengan penampilan yang jauh lebih segar, Tasya mengaku kembali mendapatkan kepercayaan diri yang sempat hilang. Bagi Tasya, inner beauty seorang wanita ada pada rasa percaya diri dan perilaku menghargai orang lain. “Jangan menganggap rendah orang lain, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan,” ungkapnya, bijak.
Walaupun percaya bahwa kecantikan datang dari dalam, wanita yang gemar ber-make-up sejak usia remaja ini tak ingin menyampingkan penampilan fisik. “Cantik itu gabungan, tampilan luar itu bisa mendukung kecantikan dalam”.
Baca Selanjutnya: Berani Tampil Beda
Topic
#beauty, #contentcreator, #profil