Dok. Istimewa
Pandemi COVID-19 menjadi tantangan yang berat bagi para pelaku usaha. Terlebih lagi pada bisnis-bisnis yang tidak bergerak di sektor pemenuh kebutuhan utama. Maklum saja, kala pandemi masyarakat lebih baik mengeluarkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, sehingga hal ini membuat sejumlah lini bisnis harus terdampak.
Tentu saja, di masa serba tidak menentu seperti saat ini, perubahan pun menjadi keniscayaan. Roda perputaran bisnis yang sedang menurun di masa pandemi ini menuntut setiap pelaku usaha agar bisa beradaptasi dan bergerak dengan perubahan, menjadi pemimpin yang tangguh menghadapi berbagai macam tantangan.
Untuk membahas bagaimana para pebisnis memiliki karakteristik yang kuat dalam menghadapi berbagai macam keadaan, Wanita Wirausaha Femina dan #SheMeansBusiness Facebook menggelar talkshow virtual bertemakan Pemimpin Tangguh di Masa Sulit yang disiarkan secara Live di Facebook Page Wanita Wirausaha Femina pada Selasa, 7 Juli 2020 lalu.
Yulia Astuti, pemilik Moz5 Salon Muslimah, mengaku bahwa pandemi COVID-19 mau tidak mau menuntutnya untuk menutup sementara puluhan salon yang tersebar di berbagai kota. Bergerak cepat melihat keadaan, Yulia memanggil leaders di masing-masing 26 cabang salon yang tersebar di berbagai kota untuk mempersiapkan diri terhadap kondisi yang terburuk. Terlebih lagi, 90% karyawan Moz5 Salon Muslimah adalah wanita dan rata-ratanya adalah tulang punggung keluarga. Diakui Yulia, bahwa fakta ini adalah hal yang paling berat yang harus dihadapinya.
“Kalau kita tutup dan tidak ada pemasukan sama sekali, kita mungkin masih bisa survive. Tapi bagaimana dengan karyawan? Berapa lama kita bisa men-support mereka? Kita memang tidak merumahkan mereka, tapi kita tetap menanggung gajinya juga,” ceritanya dalam sesi .
Selama pandemi, diakui Yulia bahwa pemasukan dari salon tidak ada sama sekali, omset menurun drastis namun biaya produksi tetap berjalan. Pada akhirnya, Yulia harus mencari celah untuk bisa bertahan di tengah pandemi dengan cara menggencarkan penjualan produk perawatan rambut MoAyu yang memang diproduksi di bawah label Moz5 Salon Muslimah.
“Kita harus cari cara bagaimana agar produk ini harus meningkat penjualannya. Kalau biasanya kita jualnya di outlet, sekarang bagaimana caranya agar bisa terjual secara online, bukan offline lagi,” paparnya yang juga lebih aktif mengembangkan media sosial seperti Facebook untuk membangun engagement dengan konsumennya.
Serupanya bisnis di sektor kecantikan, usaha di bidang mode juga tak kalah tertampar akibat pandemi. Hal ini diakui oleh Michelle Tjokrosaputro, CEO Dan Liris Group dan Founder Bateeq, yang menghadapi situasi dimana hampir 50 persen gerainya harus ditutup karena pandemi.
Kendati demikian, Michelle justru menemukan peluang bisnis lain ketika ia menemukan banyak orang yang tidak mengenakan masker. Ia tergerak untuk mengubah sementara jalur bisnisnya dengan memproduksi masker kain, yang tujuannya tak hanya untuk bertahan di tengah krisis tapi juga membantu orang-orang yang kesulitan mendapatkan masker.
“Ketika awal Maret belum banyak yang buat masker kain, kita switch langsung buat masker kain tiga lapis. Selama 1,5 bulan awal, kita sudah memproduksi hingga 7 juta masker kain,” jelasnya. Selain itu, jika biasanya perusahaan Dan Liris hanya berfokus membuat seragam dan produk-produk busana lainnya, mereka turut membantu membuat Alat Pelindung Diri (APD).
Di sisi lain, Michelle tahu betul bahwa pandemi tak hanya akan berdampak terhadap bisnisnya, tapi juga ratusan karyawan yang dimilikinya. Kendati omset menurun dari kondisi normal, namun ia mengaku berkomitmen untuk menanggung gaji para karyawannya.
“Semua karyawan yang di bawah naungan PT kita, kita berkomitmen memberikan 100 persen gaji dan 100 persen THR,” ujarnya berkomitmen.
Dampak pandemi COVID-19 juga dirasakan oleh Maya Donna, pebisnis My Bakery Palembang. Di awal Maret, ketika himbauan PSBB keluar dan banyak perkantoran harus ditutup, membuat pesanan kantoran berhenti selama seminggu. Padahal, menurut Maya, pada kondisi normal corporate order biasanya bisa berjumlah hingga ribuan dan berhentinya pesanan ini membuat omset menurun.
“Awalnya sempat kaget juga. Bingung juga harus bagaimana,” ujarnya kala itu.
Bermodalkan data konsumen dan pemikiran bahwa orang yang kerja dari rumah juga membutuhkan makanan, Maya pun mulai melakukan pendekatan langsung kepada konsumen untuk menawarkan produk-produknya. Ia pun menerapkan program marketing seperti gratis ongkir untuk menarik minat konsumen.
“Seminggu awal yang kosong tanpa omset, berubah pola menjadi online. Jadi admin-admin kita berperan sebagai perpanjangan tangan konsumen untuk menerima pesanan online,” ujar wanita yang merupakan salah satu She Means Business Hero asal Palembang.
Untuk menghindari kebosanan pelanggan, Maya pun aktif mengembangkan makanan ringan yang ditawarkannya jadi lebih variatif. Ia juga makin masif mempromosikan produk-produk makanan ringannya di media sosial seperti Facebook dan Instagram, karena di masa pandemi orang makin banyak menghabiskan waktu menggunakan media sosial. Bahkan diakuinya, promosi yang aktif di media sosial membuat kondisi omset yang sempat turun relatif kembali berangsur normal.
Untuk diketahui, Pemimpin Tangguh di Masa Sulit* adalah virtual talk kolaborasi ketiga antara #SheMeansBusiness Facebook dan Wanita Wirausaha Femina. Sebelumnya, virtual talk mengangkat tema Berbisnis Sambil Berbagi* yang membahas tentang kampanye sosial yang lebih diminati konsumen di masa new normal ini. (*Semua tayangan live talkshow bisa diakses di galeri video Facebook Pages Wanita Wirausaha Femina).
Sejak tahun 2019, Wanita Wirausaha Femina telah bekerjasama dengan #SheMeansBusiness Facebook menggelar workshop untuk UMKM wanita di kota-kota di Indonesia. Tahun ini, mengikuti kondisi masyarakat, workshop offline tersebut berpindah platform, dilaksanakan di ruang digital lewat Facebook Live di Facebook Page Wanita Wirausaha Femina. Dan sejak bulan Maret 2020, Facebook telah melakukan online training yang menjangkau hingga 26.696 pemirsa.
Diharapkan melalui berbagai talkshow virtual yang diadakan dengan menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif ini, dapat memberikan pengetahuan, jaringan, keterampilan serta teknologi yang dibutuhkan para wanita wirausaha untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.
Dan Anda pun bisa mendapatkan keistimewaan untuk bergabung di Facebook Group Wanwir Mahir Digital, dimana menjadi wadah bagi wanita wirausaha untuk berjejaring dan mendapatkan ilmu-ilmu digital marketing baru guna mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Ayo segera gabung di FB Group Wanwir Mahir Digital, caranya:
1. Klik link https : //www.facebook.com/groups/wanwirmahirdigital/
2. Klik permintaan JOIN GROUP
3. Lalu ISI DATA USAHA yang diminta (wajib diisi)
4. Klik Setuju (Agree) rules admin
5. Tunggu approval dari Admin Femina
BACA JUGA :
Ini Karakteristik yang Dibutuhkan Para Pebisnis dalam Menghadapi Masa Sulit
Bisnis Berdampak Sosial Lebih Disukai, Ini Manfaatnya Bagi Bisnis Anda
Pola Konsumsi Masyarakat Berubah Pasca Pandemi COVID-19, Ini yang Perlu Diperhatikan UMKM
Topic
#wanwir, #mahirdigital , #facebook, #shemeansbusiness