Profile
Kyoko Shimada, Desainer Mobil Wanita Pendobrak Stereotip

20 Jul 2020


Foto: dok. Nissan

 
Dunia otomotif identik dengan pria. Namun, Kyoko Shimada, wanita desainer mobil pertama di Jepang tak ragu untuk masuk ke industri otomotif pada tahun 1967.

Setelah lulus kuliah arsitektur di Japan’s Women University, Shimada bergabung dengan Nissan dan termasuk dalam tim desainer yang beranggotakan 50 orang. Seluruh anggota tim adalah pria, kecuali dirinya. Meskipun ia satu-satunya wanita dan tak punya latar belakang otomotif, Shimada tetap percaya diri.
 
Shimada mulai menekuni dunia otomotif 19 tahun sebelum Undang-Undang Kesetaraan Kesempatan Kerja untuk Pria dan Wanita berlaku di Jepang. Pada masa itu, partisipasi aktif perempuan dalam dunia kerja dan masyarakat bukanlah sesuatu yang lazim.
 
"Tidak ada satu pun desainer wanita di industri otomotif Jepang pada waktu itu, tetapi perusahaan tempat saya bekerja lebih dulu menyadari perlunya memahami sudut pandang wanita dalam mendesain mobil dibanding perusahaan mobil lainnya. Mereka tahu bahwa nantinya setiap rumah tangga akan memiliki mobil,” kenangnya.
 
Shimada memandang mobil sebagai ‘ruang hidup’ di mana pengguna dapat mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka di dalamnya. Ini suatu pandangan yang unik di masa itu.

Ia percaya bahwa mobil tidak hanya memberikan ‘ruang’ untuk pengemudi tetapi juga untuk penumpang di kursi depan dan belakang. Di samping itu, desain mobil harus memiliki harmonisasi dengan dunia luar.
 
Ide tersebut terwujud ketika Shimada ditugaskan untuk mengerjakan warna dan desain interior mobil penumpang. Dengan cara kerja yang benar-benar baru, ia mengelilingi pusat perbelanjaan untuk melihat gaya berpakaian terbaru pria dan wanita sebagai sumber inspirasi. Ia juga mengunjungi toko perabotan premium untuk mempertimbangkan cara memasukkan karakter mewah ke dalam interior mobil.
 
Hal ini membuatnya sering mengusulkan warna-warna seperti biru segar, coklat, dan putih untuk palet mobil. Padahal, saat itu eksterior kendaraan mewah semuanya serba hitam. Ia berulang kali menantang stereotip yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya.
 
"Belum pernah dilakukan bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan sesuatu yang berbeda. Jika belum pernah dilakukan, mengapa tidak melakukannya? Setelah hal itu diwujudkan, yang lain pun akan mengikuti secara alami," ujarnya.
 
Setelah bergabung selama 38 tahun di perusahaan otomotif, Shimada pensiun dengan berbagai pencapaian dan tercatat sebagai ‘pengusung pertama’ dalam berbagai hal. Ia pun dikenang sebagai contoh wanita pertama dengan kepemimpinan yang kuat. Tekadnya untuk menjadi diri sendiri adalah kekuatan pendorong di balik kariernya yang luar biasa.(f)
 

 

BACA JUGA:
Yulia Astuti, Pelopor Bisnis Salon Muslimah di Tengah Lautan Salon Wanita
Diah Satyani Saminarsih Perjuangkan Isu Gender dan Pemuda di WHO
Prof. Dr-Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Profesor Energi yang Senang Lobbying

 


 


Topic

#wanitainspiratif, #kyokoshimada