Foto: Dokumentasi Pribadi
Belajar dan kuliah dari rumah sama menantangnya bagi siswa maupun mahasiswa. Soalnya, selain tidak bisa berkumpul dengan teman secara fisik, entah kenapa tugas jadi lebih banyak daripada ketika belajar di sekolah atau kampus. Wajar saja jika semangat belajar mereka jadi turun. Guru dan dosenlah yang perlu kreatif mencari cara agar proses belajar tetap menyenangkan.
Inilah yang menjadi pertimbangan Dr. Ira Mirawati M.Si., Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, ketika kemudian membuat video kreatif tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan. “Selama pandemi, banyak mahasiswa kesulitan untuk menghubungi dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Mungkin juga karena dosennya terlalu sibuk,” kata Ira, yang jumlah follower-nya di TikTok melewati angka 590 ribu dengan 8,9 juta like, dan terus menanjak dengan cepat.
Videonya yang paling banyak ditonton, antara lain tentang trik cara menjawab saat sidang skripsi atau seminar proposal, teknik penulisan skripsi, dan motivasi mengerjakan skripsi. Tak hanya posting berbagai tip, Ira juga kerap posting hal seru yang tidak berkaitan dengan materi perkuliahan. Misalnya, fakta tentang gaji dosen dan tentang nilai terendahnya sewaktu sekolah. Karena keunikan kontennya, Ira pun masuk dalam nominasi Best of Learning and Education di TikTok Awards Indonesia 2020.
Ira sendiri sebenarnya tak pernah terpikir akan ikut ‘bermain’ TikTok, mengingat umurnya yang cukup matang. Yang mendorong dia untuk mengunggah video di TikTok justru mahasiswanya. Setelah mempelajari banyak hal tentang TikTok, ia kemudian melihat bahwa platform media sosial ini memang tepat digunakan untuk media edukasi bagi remaja dan dewasa muda. Keputusannya untuk berbagi ilmu via TikTok disambut baik oleh ribuan mahasiswa. Terbukti, kolom comment pada video-nya tak pernah sepi. Apalagi, ia selalu menggunakan hashtag yang sedang trending dan lagu yang sedang viral. Tak mengherankan, jika ia dikenal dengan sebutan Dosen TikTok.
Di sisi lain, sebagai ibu, Ira juga menghadapi tantangan yang sama seperti ibu-ibu lain. Anak pertamanya sudah kelas 2 SMP, sementara anak keduanya kelas 4 SD. “Mereka, sih, tidak perlu diawasi penuh saat kelas virtual, tapi saya berperan memberikan reminder buat mereka mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Selain itu, saya harus rajin-rajin berkoordinasi dengan guru mereka dan memantau percakapan ibu-ibu murid lain di grup supaya tidak tertinggal informasi,” kata Ira, yang mendorong generasi muda untuk membuat konten kreatif dan tak hanya menghabiskan waktu untuk scroll di media sosial.
Agar anak-anaknya tidak bosan belajar di rumah, ia memperbolehkan mereka bermain ponsel, meski durasi dan penggunaannya tetap diawasi. Ira juga memberi perhatian-perhatian kecil yang manis. Misalnya, menyuguhi camilan sebagai teman belajar, dan bertanya apakah mereka sudah mengerjakan tugas, sekaligus menawarkan bantuan, jika memang ada yang bisa ia bantu. Dengan begitu, semangat belajar mereka tidak meredup. (f)
Penulis: Paring Kasih (Kontributor)
Baca Juga:
Retno Kusumawati, 'Kartini on Cloud'
Febriany Eddy: Melihat Kesempatan di Setiap Tantangan
Ini Cara Sukses 2 Wanita Wirausaha Tingkatkan Peluang Ekspor dengan Digital Marketing
Topic
#iramirawati, #tiktok, #dosen, #pendidikan