
Dok. Femina Media / Adelli Arifin
Lebih dari dua dekade berkarier di bidang keuangan, lulusan National University of Singapore dan Victoria University of Wellington, Selandia Baru, ini pada tahun 2016 diangkat menjadi Chief Investment Officer di Indonesia Infrastructure Finance, yang berkonsentrasi pada pembiayaan pembangunan infrastruktur di bidang energi.
Hilda Savitri, Managing Director dan Chief Investment Officer Indonesia Infrastructure Finance, membuktikan bahwa setinggi apapun posisi seseorang, mengasah ilmu adalah sebuah kewajiban.
Tantangan terbesar berkarier di industri keuangan?
Walau sudah semakin baik kontribusi wanita di industri keuangan, sayangnya masih ada stereotipe bahwa wanita hanya mengisi posisiposisi tertentu seperti HR atau operation.
Kita harus bisa membangun kepercayaan. Ketika pindah dari investment banking ke infrastructure finance, ada momen saya diremehkan karena lulusan akunting dan dianggap tidak mengerti sektor infrastruktur.
Saya buktikan dengan menjelaskan kepada mereka apa yang bisa saya lakukan atau bahkan saya tahu hal-hal teknis tentang infrastruktur berkaitan dengan energi.
Pernah merasa jenuh?
Mungkin lebih tepatnya merasa stagnan. Momen stagnan tersebut terjadi ketika saya merasa kemajuan di perusahaan tempat saya bekerja terasa lambat. Ketika hal ini terjadi, saya harus pintar-pintar membuat semangat baru.
Misal, dengan pindah ke tempat baru, akan ada semangat dan energi baru. Jadi jangan takut untuk mencari jalan yang baru jika memang sudah waktunya.
Motivasi Anda untuk konsisten di bidang ini?
Jujur saja, awalnya saya tidak punya ambisi untuk bisa sampai ke posisi ini. Tapi saya selalu percaya pada motto bahwa jangan pernah ‘quit’ saat sedang susah. Pilihannya hanyalah hadapi atau terus jalan.
Lama kelamaan saya mulai merasa senang dan punya tanggung jawab besar untuk mengerjakan pekerjaan ini. Pada akhirnya, orang jadi mengandalkan saya dan tumbuh rasa percaya.
Kiat sukses Anda?
Bekerja di industri ini berarti kita harus siap dengan high speed dan high pressure. Saya juga harus siap belajar hal baru yang sebelumnya tidak pernah saya pahami.
Sebagai profesional, kita dibayar karena pengetahuan yang kita miliki. Pada akhirnya inilah yang harus diasah terus. (f)
BACA JUGA :
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia : Memulai Dari Nol
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Jadi Orang Paling Berpengaruh di Dunia
6 Direksi Wanita CIMB Niaga Meneruskan Impian Kartini
Topic
#wanitakarier, #wanitapemimpin