Profile
David Christian: Creator Gelas yang Bisa Dimakan, Pengganti Gelas Sekali Pakai

6 Aug 2019


Foto: Dok. Evoware

Setelah menyelesaikan kuliahnya di Canadian College, Kanada, pada tahun 2016, David Christian (27) mendirikan Evoware, social enterprise yang berfokus untuk menciptakan inovasi dari rumput laut untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani rumput laut di Indonesia.
 
Berdirinya bisnis berbasis sosial dan lingkungan ini ditandai dengan lahirnya gelas yang terbuat dari rumput laut dan bisa dimakan, bernama Ello Jello. David menjelaskan Ello Jello sebagai makanan yang dapat berfungsi sebagai gelas.
Fungsinya untuk menggantikan gelas plastik sekali pakai.

Ello Jello terbuat dari rumput laut dan bahan alami lain (seperti konyaku yang baik untuk kesehatan karena tinggi serat, vitamin dan mineral serta bebas gluten, gelatin, pemanis buatan, dan pengawet. Cocok untuk mereka yang vegan. “Saat ini Ello Jello memiliki 4 varian rasa yaitu original, leci, green tea dan orange,” jelas David.


 
David mengaku termotivasi menciptakan produk unik yang ramah lingkungan karena saat kembali ke Indonesia, dari Kanada, ia merasa perubahan lingkungan yang semakin buruk, terutama soal sampah plastik.
 
Berbekal informasi dari internet, ia mulai mencoba berbagai formula, hingga menemukan bahan campuran yang tepat untuk membentuk gelas dari bahan rumput laut. “Tantangan terbesar adalah dalam menemukan desain bentuk dan tekstur gelas yang sesuai agar bisa menampung minuman dan mudah dipegang,” tutur pria kelahiran Bandung ini.
 
Bahan dasar utama rumput laut ia dapatkan dari petani rumput laut di Makassar, Sulawesi Selatan. David bekerjasama dengan petani rumput laut karena menurutnya kualitas rumput laut dari propinsi ini adalah yang terbaik. "Dalam mengembangkan bisnis ini, kami juga ingin memberikan kontribusi lebih pada kesejahteraan petani rumput laut. Caranya, kami memberikan upah petani dua kali lipat lebih banyak dari yang biasa mereka dapatkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata David.


 
Untuk mendukung produksi, Evoware memiliki 10 orang tim dengan tugas masing-masing. Sementara untuk produksi Ello Jello, mereka bekerjasama dengan Yayasan Prima Unggul (YPU) yang memberdayakan anak-anak lulusan SMA/K.

“YPU memiliki home schooling yang berfokus untuk menyiapkan anak-anak memiliki keterampilan untuk siap bekerja. Jadi, kami ingin memberikan mereka pengalaman dan inspirasi agar mereka dapat menciptakan inovasi-inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan sosial,” ujarnya.
 
Saat ini, produk Ello Jello dapat dipesan melalui Instagram @ellojello.id dan Whatsapp di nomor 087866001886, serta di cabang-cabang steak Abuba dengan harga Rp20 ribu per cup. Salah satu hotel di Bali, W Hotel, bahkan telah menjadikan Ello Jello sebagai menu hidangan mereka.
 
Ello Jello kini sedang mengembangkan penambahan varian rasa dan bentuk. Banyak yang menginginkan ada rasa khusus karena pada dasarnya produk Ello Jello plain hanya beraroma untuk menjaga rasa minuman tetap tidak berubah fungsinya sebagai gelas.
 
“Ternyata banyak juga juga permintaan bentuk lain seperti gelas shot untuk alkohol maupun mangkok untuk ice cream, salad, dan lain-lain,” tuturnya. (f)


Baca Juga:
Edward Tirtanata, Sukses Menjual 1 Juta Kopi Kenangan Setiap Bulan
Dr. Nathania Karina, Konduktor Wanita Indonesia yang Akan Memimpin Orkestra Remaja TRUST di Vienna, Austria


 


Topic

#ramahlingkungan, #gelas