Kiri ke kanan: Advina Ratnaningsih, Wita Juwita, Evanny Wityo. Fotografer: Norman Fideli, stylist: Yoland Handoko, makeup & hairdo: Sariayu Martha Tilaar, lokasi: Four Seasons Hotel Jakarta
Anggapan bahwa bekerja sebagai model adalah hal yang menyenangkan membuat banyak orang ingin bercita-cita menjadi model. Selain soal penghasilan, pekerjaan sebagai model disebut glamor dan dapat membuka jejaring luas. Pahadal jadi model tidak selamanya menyenangkan. Selain terbatas oleh usia, profesi model juga menuntut disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab.
Hal tersebut diakui oleh Finalis Wajah Femina 2005, Advina Ratnaningsih, yang memiliki pengalaman di dunia modeling lebih dari 20 tahun. "Jadi model itu nggak cuma soal jalan dan pose, tapi yang terpenting kita harus punya attitude ketika bekerja. Kita bertemu dengan banyak orang, harus profesional dan menjaga networking. Skill itu penting, tapi attitude sangat penting," ungkap Advina.
Fotografer: Norman Fideli, stylist: Yoland Handoko, makeup & hairdo: Sariayu Martha Tilaar, aksesori: Rinaldy Yunardi, busana: Hunting Fields, lokasi: Alto Restaurant & Bar - Four Seasons Hotel Jakarta
Menurut Advina, seorang model tidak hanya bekerja sendiri, tapi bekerja dalam tim, sehingga menjaga sikap akan membuat tim berjalan dengan baik. Inilah kunci menjadi model yang profesional. Advina pun bersyukur dengan sikap profesional ini, ia bisa bertahan di panggung fashion Indonesia lebih dari dua dekade, sebuah pencapaian besar untuk seorang model yang masa bekerjanya sangat terbatas usia.
Apa yang diungkap oleh Advina juga diamini oleh Juwita Rahmawato, Pemenang I Wajah Femina 2013. Usai mengikuti ajang pemilihan Wajah Femina, Wita mengaku jalan kariernya di dunia modeling makin terbuka lebar. Ia pun merasa bangga jadi alumni Wajah Femina, karena selama masa pemilihan telah mendapatkan bekal yang cukup untuk memantapkan karier sebagai model. Bukan hanya skill berjalan atau bergaya di depan kamera, tapi juga soft skill dalam membangun komunikasi dengan orang lain.
Karena itulah, Wita sangat ingin membagi ilmu dan pengalaman yang ia miliki selama ini untuk membantu generasi muda yang ingin memulai karier mereka di dunia modeling. Bersama Advina yang memiliki pemikiran sama, mereka membentuk Model’s Clinic. Berdiri sejak tahun 2020, Model’s Clinic menjadi platform edukasi untuk teman-teman generasi muda belajar tentang modeling dari A sampai Z, termasuk juga soal personal branding dan boosting confidence.
Fotografer: Norman Fideli, stylist: Yoland Handoko, makeup & hairdo: Sariayu Martha Tilaar, aksesori: Rinaldy Yunardi, busana: Hunting Fields, lokasi: Alto Restaurant & Bar - Four Seasons Hotel Jakarta
"So far, aku sama Advina senang banget ya jadi pengajar. Sejak Covid, aku sudah stop modeling. Jadi, platform Model's Clinic ini bikin aku merasa keep being a model. Aku bisa bagi ilmu untuk generasi selanjutnya. Dan sekarang kami akan fokus di situ," ujar Wita, yang kini tengah menanti kelahiran anak pertamanya.
Model’s Clinic sendiri memiliki tiga jenis kelas, yaitu kelas private, regular, dan kids. Advina dan Wita juga melibatkan teman-teman model lainnya untuk sharing dan menjadi pembicara atau pengajar.
"Model’s Clinic nggak hanya soal modeling. Kami juga ada kelas-kelas sendiri untuk meningkatkan confidence, agar mereka punya self-value untuk diri mereka sendiri di keseharian. Rasanya senang sekali kalau murid kami ada yang awal masuk kurang percaya diri, tapi setelah ikut kelas kami jadi confident banget," kata Advina, yang kini juga disibukkan dengan jenama fashion Gamma Official, yang baru saja diluncurkan.
Selain Advina dan Wita, alumni Wajah Femina yang juga memiliki misi ingin membagi ilmu modelingnya dengan generasi muda adalah Evanny Wityo, Pemenang Best Catwalk Wajah Femina 2016.
Perjalanan Evanny di dunia modeling terbilang mulus. Usai menyabet gelar Best Catwalk Wajah Femina 2016, tahun berikutnya ia mendapat gelar Face of Indonesia 2017 dan dikirim ke Seoul mengikuti Face of Asia. Ia juga jadi salah satu peserta di Indonesian Next Top Model Cycle 2 dan berhasil sampai di Top 7.
Fotografer: Norman Fideli, stylist: Yoland Handoko, makeup & hairdo: Sariayu Martha Tilaar, aksesori: Rinaldy Yunardi, busana: Day and Night, lokasi: Alto Restaurant & Bar - Four Seasons Hotel Jakarta
Menurut Evanny, seorang model yang sukses tidak hanya punya tampang, tapi harus bisa mengombinasikannya dengan kemampuan berpikir dan kepribadian. Itu sebabnya, ia ingin model-model generasi baru, sebelum terjun ke dunia modeling, sudah punya bekal yang cukup.
"Buat saya, model itu seperti tongkat estafet yang kita kasih ke orang lain. Tongkat estafet itu adalah ilmu dan pengalaman yang kita punya selama ini. Saya sangat senang sekali ketika diajak untuk menjadi mentor di kelas-kelas modeling. Kalau simpan ilmu sendiri, buat saya, itu jadi sia-sia," ungkap Evanny, tulus.
Kini, di tengah kesibukannya sebagi content creator, Evanny masih meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu teknik berjalan di catwalk di sekolah modeling dari Panca Makmun dan Ayu Gani, Pemenang Favorit Pembaca Wajah Femina 2011.
Advina, Wita, dan Evanny membuktikan bahwa jika digeluti dengan serius, profesi di bidang modeling bisa sangat menjanjikan. Dan berbagi ilmu kepada generasi muda membuat mereka tak hanya meninggalkan prestasi berupa karya, tapi juga meneruskan tongkat estafet model Indonesia yang profesional kepada murid-murid mereka. (f)
Baca juga:
Femina dan Perempuan Indonesia yang Berdaya, Bergaya, Berbudaya
Malam Nostalgia Alumni Wajah Femina Rayakan Ulang Tahun Femina ke-52
Femina 52 Tahun, Selebrasi Perjalanan Gaya Hidup Perempuan Indonesia
Faunda Liswijayanti
Topic
#model, #wajahfemina, #alumniwajahfemina