Money
Ramai Pesta Diskon di Market Place, Apa Untungnya Bagi UMKM?

14 Jun 2021


Foto: Freepik 
 

Pesta diskon besar-besaran menjadi salah satu strategi market place di Indonesia untuk menarik pembeli sekaligus mempromosikan produk UMKM. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 ini, tawaran diskon dirasa paling menguntungkan sekaligus menggoda masyarakat untuk membelanjakan uang mereka. 

Pesta diskon bisa jadi menguntungkan bagi pembeli, tapi bagaimana dengan UMKM sendiri yang mengikutinya? Apa keuntungan yang didapat? Perlu kah pelaku UMKM jor joran mengikuti pesta diskon yang digadang-gadang market place

Indah Catur Agustin, pemilik Sleep Buddy Bedding mengaku meraup omzet hampir milayaran rupiah lewat toko onlinenya di market place. Tahun 2009, setelah mengawali bisnis sebagai reseller, Indah akhirnya mendirikan Sleep Buddy Bedding yang menjual beragam produk seprai berkualitas dengan harga terjangkau. 

Melihat maraknya pertumbuhan toko online di Indonesia, tahun 2017, Indah mulai memanfaatkan platform digital. “Kini 80% penjualan kami berasal dari Tokopedia. Transaksi di toko kami juga naik hampir 20x lipat pada Q1 2021 dibanding Q1 2020. Omzet di Tokopedia bisa mencapai lebih dari Rp900 juta,” terang Indah. 

Sejak memiliki toko di market place, Indah termasuk pengusaha yang berani mengambil kesempatan dengan mengikuti berbagai tawaran promo yang diadakan market place tempatnya bernaung. Menurut Indah, dengan mengikuti pesta diskon tersebut, nama brand-nya jadi dikenal konsumen, karena promo yang diberikan sangat masif. 

Selain itu, pebisnis yang kini sudah mampu memberdayakan banyak penjahit dari Purwantoro dan Wonogiri ini juga mengaku tidak merugi meski memberikan diskon. Justru penjualannya meningkat hingga 2 kali lipat di masa pesta diskon tersebut. 

“Umumnya orang yang melihat dan membeli produk diskon, akhirnya juga membeli barang lainnya yang mereka butuhkan. Walaupun barang-barang tersebut tidak di diskon. Jadi menambah penjualan,” katanya dalam acara webinar yang digelar Tokopedia beberapa waktu lalu. 

Bahkan di tengah badai pandemi, Indah mengaku bisnisnya cepat bangkit dengan strategi bisnis yang fokus. Seperti mengikut berbagai kampanye pesta diskon dan berkolaborasi dengan influencer. “Nama Sleep Buddy Bedding sekarang bisa dikenal masyarakat di luar Surabaya,” kata Indah yang kini juga membuka toko offline di Surabaya, sebagai tempat show casing untuk pelanggannya yang ingin melihat langsung kualitas bahan produk Sleep Buddy Bedding. 

Pengalaman mengikuti pesta diskon juga diungkap Giovanno Warli, pemilik Dekornata. Dekornata merupakan  bisnis lokal yang berkolaborasi dengan pengrajin dari Jawa hingga Kalimantan untuk menjual berbagai produk olahan kayu, mebel dan dekorasi rumah. 

“Semua produk kami asli buatan perajin Indonesia dan hanya menggunakan kayu yang didapatkan secara legal dan ramah lingkungan,” ungkap pria yang memulai bisnis ini di tahun 2018.

Sejak awal menjalankan bisnis, Dekornata telah bergabung dengan market place karena memang tidak memiliki toko fisik. Dan sejak itu pula, ia merasakan bagaimana penjualannya meningkat lewat market place. “Bahkan selama pandemi, omzet kami pun melonjak hingga 3x lipat,” tambah Giovanno.

Menurut Giovanno salah satu strateginya untuk meningkatkan penjualan di tengah pandemi adalah dengan aktif mengikuti kampanye yang diselenggarkana market place tempatnya bernaung. Selain itu, ia juga rutin berinovasi produk, seperti peralatan makan, pot tanaman hias hingga parsel Ramadan. Ia memanfaatkan teknologi AR agar pembeli bisa ‘mencoba’ produk Dekornata tanpa harus keluar rumah. 

Giovanno menambahkan bahwa kegiatan promo mendatangkan lebih banyak pelanggan yang melihat-lihat produknya. Selain menggenjot penjualan, hal tersebut juga membuat brand-nya makin dikenal. 

Seperti diungkap Rizki Widyastuti, Strategic Initiatives Senior Lead (Home and Living, Mom and Baby Category) Tokopedia, pesta diskon seperti Home Living SALEbration Mid Year Sale yang berlangsung selama bulan Juni ini misalnya merupakan inisitaif yang digagas untuk memberikan panggung bagi UMKM lokal agar lebih dikenal sekaligus meningkatkan penjualan dengan sekaligus memberikan beragam nilai tambah untuk masyarakatnya. Khususnya produk home living yang tren penjualannya meningkat. 

Tokopedia mencatat produk-produk home living merupakan kategori yang mengalami peningkatan penjualan lebih dari 2x lipat dari tahun sebelumnya. Produk seperti bantal tidur, alat pel Lantai hingga peralatan dapur menjadi produk incaran pembeli. (f) 


Baca juga: 
5 Hal yang Perlu Dicermati UMKM Sebelum Pinjam Modal di Kala Pandemi
Fitur Paylater, Memudahkan atau Jadi Buah Simalakama?
Tren Kopi Terus Tumbuh, Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memulai Bisnis Kedai Kopi Kekinian


Faunda Liswijayanti


Topic

#bisnis, #marketplace, #umkm