Coba tengok akun Instagram @tioriabycaramia.official. Belakangan bisnis yang didirikan Caramia Sitompul ini rajin mengunggah konten reels yang seru dan fun, sesuai dengan desain produk-produknya. Ini merupakan karakter yang dipertahankan oleh satu pemenang Lomba Perancang Mode Femina tahun 2017 ini sejak memulai bisnis lima tahun lalu.
Desain ilustrasi karya Caramia terinspirasi dari budaya Indonesia yang diolah menjadi produk yang fun dan kontemporer. Salah satu budaya yang ia angkat dan diminati pasar adalah tema Jakarta. Keunikan Jakarta secara apa adanya di mata Caramia yang waktu itu baru kembali dari Amerika Serikat terasa menyegarkan. Hal-hal yang mungkin biasa bagi warga Jakarta seperti objek wisata Kota Tua, asinan, ondel-ondel, bajaj, bemo, hingga pedagang kaki lima diolah Mia menjadi ilustrasi desain kontemporer. Dengan begitu, orang tidak melihatnya hanya sebagai bentuk budaya dan tradisional yang dipakai untuk kesempatan tertentu, tapi jadi bagian dari gaya hidup.
“Saya melihatnya sebagai sesuatu yang unik dan fun sehingga ingin merayakannya. Saya bahkan tidak melakukan riset pasar. Saya hanya ingin berbagi sesuatu yang menurut saya unik,” ujar Caramia secara terus terang dalam Bincang UKM Angkatan 3, Memaksimalkan Media Sosial untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Kreatif (Fashion/Craft), program kerjasama Wanita WIrausaha Femina dengan Facebook SheMeansBusiness tahun 2021, yang didukung oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta.
Pandemi yang berlarut-larut di Indonesia dan seluruh dunia juga menjadi tantangan bagi brand Tioria by Caramia. “Bagi kami yang relative baru, pandemi adalah tantangan yang besar. Semua bazaar ditiadakan sehingga akses untuk mendapat pelanggan baru dan menyapa pelanggan lama tidak ada.”
Tentu saja mereka tak tinggal diam. Caramia menggerakkan timnya untuk langsung membuat produk penyesuaian produk, misal dengan membuat masker, dan menyesuaikan harga. Sebagai pelaku usaha UMKM Caramia sadar mereka harus tahu bagaimana menjaga voice yang autentik sambil mengadaptasi keinginan pasar. Bukan hanya ego sebagai seniman tapi juga mendengarkan keinginan konsumen.
Kini ia juga makin gencar menggunakan berbagai kanal digital untuk meningkatkan promosi dan penjualan. “Yang pasti kami makin aktif di media sosial, dengan Instagram reels, Youtube, pokoknya hantam semua sampai dapat pelanggan,” ujar Caramia.
Ini sesuatu yang terbilang baru bagi Caramia. “Saya tidak membuat video joget-joget atau transisi-transisi, tapi di reels saya memakai produk saya, benar-benar seadanya tapi saya bikin fun dan relatable dengan menarik Mama saya. Kami membuat video interaksi ibu dan anak, yang ternyata disambut positif oleh pelanggan. Reels ini meningkatkan 5% jangkauan dibandingkan cuma unggahan biasa.”
Ia mengakui butuh usaha lebih, karena semua masih ia kerjakan sendiri, namun Caramia punya trik. Pertama ia merencanakan dengan membuat rencana berupa daftar hal-hal yang ingin dibuat, lalu memilih satu atau dua hari untuk memenuhi daftar itu. Ia juga membuat persediaan foto sebanyak mungkin untuk mengantisipasi kebutuhan media sosial, apalagi kalau video yang ia buat tidak berhasil. Ia juga berusaha menjaga konsistensi, dengan melakukan unggahan pada jam tertentu setiap hari.
Di Facebook, ia memanfaatkan fitur Facebook Ads. Bagi Caramia, fitur ini menguntungkan, karena ia bisa mengaturnya sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Karena itu ia kini tak ragu mengalihkan dana yang biasanya digunakan untuk mengikuti bazar dan pameran untuk memasang Facebook Ads. Semantara WhatsApp Busines jadi jalur bagi pelanggan untuk berkomunikasi. Tak sia-sia, semua usaha itu mampu menggenjot angka penjualan Tioria by Caramia.
Ia mengakui timnya perlu proses adaptasi tiga hingga empat bulan. “Butuh waktu satu bulan untuk menghabiskan stok dan dua bulan untuk ganti-ganti produk menjadi lebih kecil dan ekonomis, lebih relevan seperti baju rumah, tas belanja kain, dan masker.
“Kita harus berani mencoba. Pasti dari situ ada yang works. Dengan terus bereksperimen pada akhirnya kita akan menemukan voice kita.” (f)Baca Juga:
Memikat Dunia dengan Batik Aromatherapy
Djalin, Identitas Indonesia dalam Desain Furniture Modern
Strategi Tas Kulit Rorokenes Menembus Pasar Ekspor
Topic
#Facebook, #shemeansbusiness, #wanwir, #bincangukm, #digitalmarketing