
Jika dikaitkan dengan tujuan seleksi pekerjaan, psikotes merupakan proses untuk melihat apakah ada kesesuaian dari karakter individu dengan persyaratan jabatan atau pekerjaan. Sehingga nantinya pelamar yang diterima memang merupakan orang yang paling tepat dengan jabatan atau pekerjaan yang dituju. Istilahnya: the right man in the right place.
Misalnya untuk posisi accounting, perusahaanakan mencari individu yang memiliki tingkat ketelitian kerja dan daya tahan tinggi. Sementara untuk posisi marketing,perusahaan akan mencari individu yang menyukai kerja lapangan, suka bertemu orang lain, suka tantangan, motivasi kerja tinggi, dan memiliki inisiatif kerja yang baik.
Jadi bagi kita yang cenderung introvert,nggak usah heran, deh, kalau gagal terus pas melamar posisi marketing. Karakter kita nggak sesuai dengan karakter pekerjaan, sih....
Apa yang diukur?
Ada tiga hal utama yang digali dari individu saat psikotes, yaitu:
1. Aspek kemampuan
Misalnya kemampuan analitis dan sintesis (daya nalar) dalam pemecahan masalah, kemampuan hitungan, pengetahuan umum, dll.
2. Aspek sikap kerja
Misalnya kecepatan kerja, ketelitian, daya tahan terhadap tekanan (stres), ketekunan, keteraturan dalam bekerja, dll.
3. Aspek kepribadian
Misalnya kepemimpinan, kerjasama, kematangan emosi, kepercayaan diri, penyesuaian diri, keterampilan interpersonal, motivasi, dll.
Kenapa tesnya berbeda-beda?
Ada banyak variasi alat tes. Tentunya, masing-masing alat tes mengukur suatu hal yang spesifik. Psikolog atau biro psikologi akan menggunakan alat tes yang dirasa sesuai kebutuhan. Karena itu, tiap perusahaan bisa menggunakan kombinasi alat tes yang berbeda.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, karena bisa saja job requirement yang dibutuhkan berbeda meski jabatannya sama. Misalnya, kompetensi yang dibutuhkan manajer HRD di perusahaan media berbeda dengan manajer HRD di perusahaan minyak.
Selain itu, standar yang dibutuhkan setiap perusahaan juga berbeda. Contohnya, nih, nilai 7 pada aspek kepemimpinan di perusahaan X dianggap cukup untuk menjalani tugas sebagai manager. Sementara di perusahaan Y, standar minimal untuk menjadi manager adalah nilai 8.
Biasanya, perbedaan tersebut juga dipengaruhi karakteristik dan budaya perusahaan. Antara perusahaan lokal vs multinasional, perusahaan kota kecil vs kota besar, maupun perusahaan industri vs jasa, kebutuhannya tentu berbeda, dong. Karena itu, kombinasi psikotesnya pun berbeda. CC