Home Interior
6 Bahaya di Balik Kenikmatan Aromaterapi

19 Oct 2019

Foto: freepik.com


Saat sedang banyak pikiran dan lelah setelah seharian bekerja, beberapa dari kita pasti melakukan me time alias waktu sendiri untuk berelaksasi. Salah satu kegiatan relaksasi yang kerap dilakukan adalah istirahat sambil menyalakan lilin aromaterapi.

Keharumannya memang sangat membantu menenangkan pikiran. Namun bila Anda menggunakannya terlalu sering, aromaterapi justru bisa membawa malapetaka bagi Anda dan orang-orang sekitar yang menghirupnya.

Dekoruma akan membagikan bahaya apa saja yang mengintai apabila aromaterapi digunakan dalam jangka panjang atau dengan cara yang salah. Mari kita simak berikut ini.

1/ Keracunan pada anak-anak

Jika Anda sedang ingin menggunakan aromaterapi, ada baiknya bila Anda menjauhkannya dari jangkauan anak-anak. Jika tertelan, zat kimia aromaterapi bisa meracuni tubuh si kecil dan membahayakannya. Setelah digunakan, langsung kembalikan ke tempat semula.


2/ Meningkatkan risiko kanker

Saat aromaterapi dibakar, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan menguap dan bercampur dengan udara sekitar. Selain menguap, zat kimia tersebut juga menghasilkan molekul-molekul yang bila bersentuhan dengan udara akan menjadi molekul kimia bernama Formaldehida. Formaldehida ini akan mengubah struktur DNA dan memicu tumbuhnya sel kanker pada hidung dan tenggorokan.


3/ Asma

Apabila Anda mengidap asma, sebaiknya Anda tidak menggunakan aromaterapi. Kandungan Volatile Organic Compound (VOC) yang ada dalam aromaterapi bisa mempengaruhi peningkatan inflamasi di tubuh. Fungsi saraf pun bisa terganggu dan berujung pada reaksi alergi pada saluran pernapasan.


4/ Kerusakan ginjal dan hati

Masih karena kandungan VOC, ekstrak aromaterapi yang diuapkan memproduksi iritan partikel kecil atau aerosol organik sekunder bila bersentuhan dengan udara. Jika reaksi ini terjadi terus menerus secara intens, bukan tidak mungkin ginjal dan hati Anda perlahan mulai rusak. 


5/ Pusing dan sakit kepala

Saat aromaterapi dibakar, senyawa karsinogen yang ada di dalamnya akan dilepas juga ke udara bebas. Senyawa ini memiliki kemiripan dengan senyawa yang dilepaskan mesin disel. Tingkatan berbahayanya setara dengan asap rokok. Zat berbahaya lainnya seperti toluene dan benzene juga memiliki dampak tertentu pada sistem saraf. Akibatnya, kepala jadi sakit dan pusing saat aromaterapi dihirup.


6/ Masalah pada jantung dan paru-paru

Bagian paling rawan yang terkena dampak dari aromaterapi adalah jantung dan paru-paru. Penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan dr. Neil Klepeis dari San Diego University menemukan bahwa lilin aromaterapi yang terbakar meningkatkan partikel polusi hingga 30 persen dalam suatu ruangan. Pintu dan ventilasi pun tidak banyak membantu mengurangi polusi.

Dr. Neil Klepeis melakukan observasi di 300 rumah keluarga yang terkait dengan masalah polusi ini. Partikel halus yang berukuran 0,5 sampai 2,5 mikrometer, termasuk debu, spora jamur, dan emisi kendaraan, dapat mengganggu sistem saraf pada jantung dan paru-paru.

Meskipun aromaterapi termasuk pilihan untuk meredakan stres, tapi Anda harus mempertimbangkan penggunaannya lebih lagi. Stres memang berkurang saat ini, tapi akan datang bencana di masa depan. (f)


Artikel ini kerjasama femina X Dekoruma. Temukan artikel Dekoruma lainnya di femina.co.id 


Baca Juga: 
Mengenal Vertical Garden, Solusi Taman di Lahan Sempit
Berapa Jumlah Tanaman yang Harus Ada dalam Ruangan?
Tanpa Disadari, Anda Melakukan 5 Kebiasaan Buruk Ini Saat Membersihkan Rumah




 



Topic

#dekoruma, #dekorasirumah, #aromaterapi