
Pernah dinasehati orangtua agar tak rewel pilih-pilih makanan dan mau mencoba menu baru yang disiapkan ibu waktu Anda masih kecil? Nasehat itu tak hanya akan membuat orang tua repot menyiapkan makanan, tapi juga memengaruhi kesehatan Anda di masa datang.
Ketakutan untuk mencoba makanan baru atau food neophobia bisa membuat kualitas gizi Anda buruk dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Ibu Anda tidak mengada-ada, ini hasil temuan dari penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health and Welfare Finlandia, University of Helsinki, dan the University of Tartu in Estonia, dan dipublikasikan baru-baru ini di American Journal of Clinical Nutrition, 2019.
Food neophobia adalah perilaku makan yang membuat seseorang menola untuk menyoba dan memakan makanan yang tidak familiar dengan mereka. Penelitian itu memonitor partisipan berusia antara 25 hingga 74 tahun selama tujuh tahun. Para peneliti menggunakan kuisioner FNS atau Food Neophobia Scale Food untuk mengetahui perilaku makan dan seberapa jauh ketakutan mereka terhadap makanan baru. Food neophobia biasanya terjadi pada anak-anak dan lansia.

Kesimpulannya, ditemukan kaitan antara food neophobia dengan asupan gizi yang buruk. Seorang food neophobia memiliki asupan serat, protein, dan asam lemak tak jenuh tunggal yang lebih rendah, sebaliknya lemak jenuh dan garam yang lebih tinggi ketimbang yang tidak food neophobia. Selain itu, ditemukan kaitan antara food neophobia dengan peningkatan tanda peradangan dalam darah, membuat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah dan jantung serta diabetes tipe 2 meningkat.
Selama ini efek perilaku dan pola makan seringkali hanya dikaitkan dengan perubahan berat badan. Tapi penelitian ini bisa jadi risiko tersendiri tanpa terpengaruh berat badan, usia, status sosial ekonomi, gender, atau lingkungan.
Para peneliti percaya, faktor warisan budaya hanya sebuah kecenderungan. Pendidikan usia dini dan bimbingan gaya hidup pada orang dewasa lah yang dapat memberi pengaruh kuat dalam membentuk pola makan yang bervariasi.
Penelitian tentang ini masih sedikit, namun setidaknya bisa membuat Anda sadar pentingnya makanan bervariasi. Jika perilaku makan seperti food neophobia bisa dicegah sejak kecil dan usia muda lewat edukasi serta didukung oleh usaha orang tua untuk menyiadakan makanan yang bervariasi, itu berarti pencegahan potensi masalah kesehatan di masa datang sejak dini. (f)
Baca Juga:
Hati-hati Hepatitis A Mudah Menular Lewat Makanan dan Minuman
Produk Perawatan Kulit yang Aman dan yang Harus Dihindari Wanita Hamil
Melawan Penyakit Degeneratif
Topic
#diet, #polamakan, #kesehatan