
Foto: Dok. Pexels
Seiring dengan meningkatnya curah hujan belakangan ini, penyebaran penyakit DBD (deman Berdarah Dengue) semakin meningkat. Di wilayah Jakarta saja, seperti disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, angka penderita DBD tahun 2019 ini sekitar 876 kasus. Anies pun mengimbau setiap warga Jakarta untuk menjaga kebersihan lingkungannya untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
Waspada DBD, berikut beberapa hal di rumah dan lingkungan yang perlu Anda perhatikan agar terhindar dari nyamuk Aedes Aegypti:
1/ Jangan salah sasaran dalam melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Ingatlah memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga di taman, dan lainnya bukan merupakan kegiatan PSN, karena jentik tidak bersarang di rerumputan. Tapi fokuslah pada titik-titik sasaran yaitu air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, seperti pada beberapa tempat berikut ini: bak kamar mandi / toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung yang jarang diganti, pot bunga berisi air, dispenser air minum, dan barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, bathok/ tempurung kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, semua tempat yang bisa menampung air).
2/ Pastikan rumah dan sekitar Anda tidak ada jentik.
Karena 1 jentik betina, dalam 12 - 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur sekitar 100-150 butir telur dan dalam satu bulan ia bisa bertelur sebanyak empat kali. Ini artinya satu nyamuk bisa menghasilkan 600 telur. Artinya, ada jentik berarti kita terancam demam berdarah.
3/ Ingat, jam kerja nyamuk
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus aktif pada pagi (sekitar pukul 09.00 - 10.00) dan sore (sekitar pukul 15.00 - 16.00). Jadi pastikan Anda terlindungi dari sengatan nyamuk Aedes Aegypti. Terutama untuk anak-anak, pakai selalu losion anti nyamuk pada pagi dan sore hari. (f)
Waspada DBD, berikut beberapa hal di rumah dan lingkungan yang perlu Anda perhatikan agar terhindar dari nyamuk Aedes Aegypti:
1/ Jangan salah sasaran dalam melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Ingatlah memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga di taman, dan lainnya bukan merupakan kegiatan PSN, karena jentik tidak bersarang di rerumputan. Tapi fokuslah pada titik-titik sasaran yaitu air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, seperti pada beberapa tempat berikut ini: bak kamar mandi / toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung yang jarang diganti, pot bunga berisi air, dispenser air minum, dan barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, bathok/ tempurung kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, semua tempat yang bisa menampung air).
2/ Pastikan rumah dan sekitar Anda tidak ada jentik.
Karena 1 jentik betina, dalam 12 - 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur sekitar 100-150 butir telur dan dalam satu bulan ia bisa bertelur sebanyak empat kali. Ini artinya satu nyamuk bisa menghasilkan 600 telur. Artinya, ada jentik berarti kita terancam demam berdarah.
3/ Ingat, jam kerja nyamuk
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus aktif pada pagi (sekitar pukul 09.00 - 10.00) dan sore (sekitar pukul 15.00 - 16.00). Jadi pastikan Anda terlindungi dari sengatan nyamuk Aedes Aegypti. Terutama untuk anak-anak, pakai selalu losion anti nyamuk pada pagi dan sore hari. (f)
Baca Juga:
Intensitas Hujan Kembali Tinggi, Waspada Deman Berdarah! Ini Cara Mencegahnya
Vaksin untuk Melawan Infeksi Virus Dengue Telah Ditemukan
Cara Aman Hindari Penyakit yang Disebarkan Lewat Nyamuk
Faunda Liswijayanti
Topic
#aedesaegypti, #DBD, #demamberdarah