Dok: Pexels
Sahur adalah modal energi kita untuk menjalankan ibadah puasa seharian. Karena itu, mengonsumsi makanan yang tepat akan membuat ibadah puasa tidak terasa berat.
“Saat sahur, disarankan tetap menerapkan porsi piring makanku dengan menu bergizi seimbang, seperti kita makan siang di hari biasanya,” tutur dr. Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, saat pembukaan Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).
Ia juga menyarankan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau asin saat sahur. Karena gula dan garam bersifat menarik cairan tubuh, semakin tinggi kadar gula dan garam di dalam tubuh maka semakin banyak air yang diserap. Kita pun akan lebih mudah buang air kecil. Semakin banyak buang air kecil, semakin banyak cairan tubuh yang keluar. Akibatnya sel-sel tubuh bisa kekurangan cairan dan berisiko menjadi dehidrasi.
Selain itu, kita juga akan merasa cepat merasa haus. Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang (kekurangan cairan). Saat sahu, dr. Eni menyarankan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan. “Indikatornya, jika lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil. Ini menandakan kadar air masih cukup,” tambahnya.
Selain itu, memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur akan membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa. (f)
Baca Juga:
8 Tip Praktis Menyiapkan Menu Sahur
5 Resep Wajib Coba Minggu Ini: Sup Praktis untuk Menu Sahur
5 Yang Perlu Anda Pahami Tentang Tubuh Anda Saat Berpuasa
“Saat sahur, disarankan tetap menerapkan porsi piring makanku dengan menu bergizi seimbang, seperti kita makan siang di hari biasanya,” tutur dr. Eni Gustina, MPH, Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI, saat pembukaan Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (15/5).
Ia juga menyarankan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau asin saat sahur. Karena gula dan garam bersifat menarik cairan tubuh, semakin tinggi kadar gula dan garam di dalam tubuh maka semakin banyak air yang diserap. Kita pun akan lebih mudah buang air kecil. Semakin banyak buang air kecil, semakin banyak cairan tubuh yang keluar. Akibatnya sel-sel tubuh bisa kekurangan cairan dan berisiko menjadi dehidrasi.
Selain itu, kita juga akan merasa cepat merasa haus. Rasa haus adalah salah satu mekanisme tubuh yang memberi tanda bahwa cairan tubuh berkurang (kekurangan cairan). Saat sahu, dr. Eni menyarankan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menjaga kadar air di dalam tubuh agar jangan sampai kekurangan cairan. “Indikatornya, jika lepas tengah hari saya masih bisa buang air kecil. Ini menandakan kadar air masih cukup,” tambahnya.
Selain itu, memilih menu sahur yang terdiri dari makanan berprotein, karbohidrat kompleks yang tinggi serat, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar saat sahur akan membantu menjaga stamina tubuh saat menjalankan puasa. (f)
Baca Juga:
8 Tip Praktis Menyiapkan Menu Sahur
5 Resep Wajib Coba Minggu Ini: Sup Praktis untuk Menu Sahur
5 Yang Perlu Anda Pahami Tentang Tubuh Anda Saat Berpuasa
Faunda Liswijayanti
Topic
#puasadanlebaran
