Foto: Pixabay
Kebanyakan orang tidak menghiraukan penyakit kulit bahkan menganggap remeh. Alasannya beragam, mulai dari penyakit kulit tidak mengganggu, malu pergi ke dokter dan melakukan perawatan, hingga anggapan penyakit kulit tidak mematikan. Faktanya, penyakit kulit juga bisa berbahaya dan jika tidak diobati dengan tepat berimbas pada kesehatan anggota tubuh lainnya.
Salah satu penyakit kulit yang berbahaya, namun sayangnya tidak banyak orang yang tahu adalah psoriasis. Saat ini psoriasis banyak kita jumpai di masyarakat. Faktanya, sekitar 2 persen dari populasi dunia menderita penyakit ini. Sayangnya bagi sebagian orang, mereka tidak menyadari bahwa mereka mengalami psoriasis. Meski kondisi kulit seperti ini tidak menular, namun jika tidak diobati bisa berbahaya bagi penderitanya.
Psoriasis merupakan kondisi kulit autoimun kronis yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit sehingga menyebabkan timbulnya bercak merah bersisik, tebal, dan kering. Psoriasis dapat timbul pada kulit di bagian tubuh mana pun. Beberapa pasien juga merasa gatal, terbakar dan menyengat.
Ketua Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI), dr. Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV, dalam kegiatan Kelas Media virtual bertema “Psoriasis, Lebih dari Sekadar Penyakit Kulit” yang diselenggarakan Novartis Indonesia bermitra dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), menjelaskan bahwa psoriasis masih belum dapat sepenuhnya disembuhkan, tetapi dengan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa dikendalikan kekambuhannya dengan baik.
Lebih jauh dr. Endi menambahkan psoriasis yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti radang sendi (Psoriasis Arthritis/PsA) dan sindrom metabolik.
“PsA dapat terjadi pada sekitar 30% orang dengan psoriasis. Selain PsA, orang dengan psoriasis juga dapat memiliki berbagai penyakit penyerta lainnya seperti depresi, diabetes, dan penyakit jantung. Sekitar 12% dari orang dengan psoriasis memiliki diabetes tipe 2,” ungkap dr. Endi.
Menurut dr. Endi, setiap orang memiliki risiko yang sama terkena Psoriasis, baik wanita maupun pria. Untuk itu, menjadi sangat penting bagi seseorang yang memiliki masalah psoriasis, atau yang mengetahui apabila keluarganya memiliki riwayat penyakit Psoriasis, untuk dapat menyadari pemicunya.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Danang Tri Wahyudi, SpKK(K), FINSDV, FAADV mengingatkan pentingnya pasien dengan psoriasis mendapatkan tatalaksana pengobatan yang adekuat. Biasanya pengobatan psioriasis sangat bergantung pada seberapa banyak kulit yang terpengaruh, seberapa berat kondisinya, atau lokasi bercak kemerahan dan sisik, serta bersifat individual. “Selain itu juga penting untuk mengubah gaya hidup untuk menjadi pola hidup bersih dan sehat," kata dr. Danang.
Penatalaksanaan yang direkomendasikan untuk pasien psioriasis beragam, mulai dari pengobatan topikal menggunakan krim dan salep, terapi sinar ultraviolet, obat-obatan oral, dan yang terbaru adalah pengobatan menggunakan agen biologik.
“Walaupun telah mendapatkan pengobatan oleh dokter, pasien dengan psoriasis juga harus mengubah dan menerapkan gaya hidup yang sehat untuk mendapatkan kualitas hidup yang optimal, antara lain menurunkan berat badan bagi yang berlebih; berhenti konsumsi alkohol; berhenti merokok; melakukan diet sehat; dan yang tidak kalah penting adalah berolahraga secara rutin,” tutup dr. Danang.
Pengobatan psoriasis yang efektif tidak hanya mengatasi gejala kulit tetapi juga dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit penyerta lainnya, seperti Psoriasis Arthritis, penyakit kardiovaskular (jantung), sindrom metabolik, dan masalah kesehatan mental.
Untuk memperingati Hari Psoriasis Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 Oktober, turut diluncurkan PSONESIA (Psoriasis Indonesia). Sebuah aplikasi mobile yang ditujukan untuk membantu dokter dan pasien psoriasis di Indonesia dalam memonitor kondisi psoriasis. Beberapa fitur yang disajikan dalam aplikasi ini antara lain dapat membantu pasien mendapatkan informasi yang komprehensif seputar psoriasis, riwayat penyakit dan pengobatan yang telah mereka jalani, progres psoriasis pasien, membantu mengarahkan pasien kepada dokter spesialis terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, serta fitur lainnya yang tidak kalah informatif.
Selain membantu pasien, aplikasi yang digagas oleh Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) dan PERDOSKI, serta didukung oleh Novartis Indonesia ini juga dapat memberikan gambaran lebih jelas bagi dokter terhadap tingkat psoriasis yang dimiliki pasien, membantu dokter menentukan tatalaksana yang lebih baik terhadap pasien berdasarkan riwayat penyakit mereka, serta menyediakan informasi ilmiah untuk meningkatkan kapasitas dokter dalam menangani pasien psoriasis. (f)
Baca Juga:
Ini 7 Alasan Jalan Kaki Sangat Baik untuk Kesehatan
Kenali Penyebab Penularan Mosluskum Kontagiosum, Penyakit Kulit yang Banyak Diderita Anak-Anak
Fenomena baru Long COVID-19, Apa yang Perlu Diwaspadai Pasien?
Faunda Liswijayanti
Topic
#penyakitkulit, #psioriasis