
Foto: Pixabay
Angka insiden kanker di Asia meningkat dan mencapai 48 persen dengan tingkat kematian hingga 54,9 persen. Menurut John Ketchum, Head of the Emerging Growth Market Novartis Oncology, perubahan gaya hidup orang Asia menjadi salah satu penyumbang peningkatan persentase pengidap kanker. Salah satunya, membaiknya kondisi finansial yang justru membuat mereka lebih banyak menghabiskan uangnya untuk gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok.
“Dulu di Amerika Serikat, merokok itu hal umum. Warga Amerika baru sadar untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat setelah banyak yang mengidap kanker paru-paru. Sayangnya, di Asia, kesadaran itu datang agak terlambat,” ujarnya di acara Innovating For Patients: Transforming Cancer Care in Asia yang diadakan di kantor Novartis Institutes for BioMedical Research di Shanghai, akhir Oktober lalu.
Belum lagi, bagi masyarakat kelas bawah, akses pengobatan kanker sangat sulit didapatkan karena harganya mahal. Distribusi yang tidak merata di berbagai belahan Asia, semakin menyulitkan masyarakat untuk mengakses fasilitas terapi dan obat-obatan yang bermutu baik tapi tetap terjangkau. Padahal, menurut John, kebanyakan dari pengidap kanker di Asia terdiagnosis saat mereka sudah masuk dalam tahap stadium lanjut, yang seharusnya secepat mungkin ditangani.
Baca juga:
Metode pengobatan yang dinilai akan menjadi ‘primadona’ dunia terapi kanker adalah ‘targeted therapy’. Terapi itu dirancang untuk memotong jalur penyebaran kanker yang disesuaikan dengan masing-masing genetik unik para pasiennya, sehingga dapat memperpanjang usia hidup mereka.
“Terapi yang sedang dalam tahap pengembangan ini bisa mengobati beberapa kanker sekaligus, menghambat mutasi gennya hingga meningkatkan sistem imun tubuh menjadi lebih baik,” papar Andrea Myers, Clinical Program Leader, China Novartis Institutes for Biomedical Research, Shanghai. Di masa mendatang, terapi yang bisa dikombinasikan dengan imunoterapi ini akan membantu dokter memilih obat yang tepat dengan probabilitas efek samping berbahaya yang rendah bagi pasiennya.
Selain itu, Novartis juga tengah mengedepankan program STAR (Strategy in The Asia Region) sebagai bentuk kontribusi meningkatkan mutu pengobatan kanker di Asia. Program kerja sama itu meliputi pertukaran pengalaman antar dokter, mengatasi kebutuhan pasien yang spesifik di Asia berdasarkan pada kanker yang lebih sering terjadi, dan meningkatkan fasilitas akses dini ke obat-obatan kanker yang inovatif untuk para pasien. (f)
Topic
#Kanker