Health & Diet
Lari Tanpa Sakit dengan Teknik ChiRunning

15 Feb 2017


Foto: Pixabay
 
“Sejak rutin lari saya sudah berkali-kali cedera, tapi semenjak mempraktikkan Chirunning, kini saya bisa lebih menikmati lari,” ujar Svida Alisjahbana, Direktur Utama Femina Group dalam Media & Coach #ChiRunning Class.

Teknik lari ChiRunning dikembangkan oleh Danny Dreyer, terinspirasi oleh latihan beladiri asal Tiongkok, tai chi, yang ia pelajari dari dua tai chi master pada tahun 1997. Teknik ini membuat Danny mampu menyelesaikan 40 ultramaraton dan tetap bisa menikmati lari hingga usianya yang ke-65 saat ini. Ia pun mencoba berbagai ilmu lewat bukunya ChiRunning: A Revolutionary Approach to Effortless, Injury-free Running, ChiWalking, dan  ChiMarathon, situs web chirunning.com, dan berbagai kelas lari seperti yang ia lakukan di Jakarta, 12 Februari 2017 lalu.
 


 
Berikut beberapa prinsip dasar ChiRunning yang bisa Anda coba.

1/ Bergerak dengan memusatkan kekuatan pada core/pusat tubuh (sekitar perut). Seorang pelari harus berlatih menguatkan core dan tidak mengandalkan otot-ototkaki saja. Saat pelari menggunakan kekuatan kaki saja, ia akan lebih rentan mengalami cedera pada bagian tubuh dari lutut ke bawah.

2/ Mengandalkan gravitasi. “Berdirilah tegak lalu condongkan tubuh ke depan hingga kaki secara otomatis bergerak mengikuti  gerak tubuh. Ini yang dimaksud dengan bekerja sama dengan gravitasi. Dengan begitu langkah akan terasa lebih ringan,” ujar Danny. 

Ia mengingatkan untuk selalu membayangkan tubuh bagian atas bergerak ke depan sementara kaki kita mengayun ke belakang. “Sering kali pelari bergerak dengan mengangkat lutut. Inilah yang membuat lutut lebih mudah cedera.”

3/ Bergerak seefisien mungkin. Anda berlari ke arah depan, jadi arahkan seluruh tubuh ke depan, tidak ke kanan-kiri, tangan pun tidak mengayun ke kanan-kiri, tidak juga melenting ke atas dan bawah. Gerakkan pinggul yang mengayun ke kanan dan kiri memperbesar risiko cedera pinggul.

4/ Mendaratlah pada ball of the foot (bagian depan telapak kaki, di bawah jari-jari) lalu segera mendaratkan seluruh telapak kaki. Kesalahan yang sering terjadi dan menyebabkan cedera adalah mendarat pada ibu jari dan tumit.

 5/ Bernapaslah lewat hidung dan menggunakan perut, seperti saat berlatih tai chi. Dengan begitu kita bisa bernapas lebih dalam.

 6/ Langkahkan kaki pendek-pendek saja.

7/ Saat jalanan menanjak, pendekkan langkah, condongkan tubuh ke depan, dan gunakan kekuatan core.

Untuk menghindari cedera seorang pelari harus ingat bahwa cedera pada sendi terjadi karena impact, sementara cedera otot terjadi karena overused. “Kita harus menghindari keduanya,” ujar Danny. (f)
 
Baca juga:

Jenis Cedera yang Mengintai Saat Olahraga
6 Cara Menjaga Kesehatan Lutut
Lari, Tak Sekadar Ikut Tren
Kecanduan Olahraga Setelah Merasakan Manfaatnya
 



Topic

#Olahraga