“Sebanyak 80%-90% gangguan bipolar bisa diatasi dengan efektif. Penanganan yang cepat dan tepat pada penyandang bipolar ini angka keberhasilannya mencapai 80%, bahkan lebih baik dari angka keberhasilan pengobatan penyakit jantung,” ungkap dr. A.A.A. Agung Kusumawardhani, SpKJ (K), psikiater sekaligus Kepala Departemen Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo, di Hari Bipolar Sedunia yang jatuh pada 31 Maret lalu. Prevalensinya di Indonesia bervariasi, antara 1%-2% dari populasi.  

Baca juga:
Ini Gejala Bipolar Disorder

Gangguan alam perasaan ini meliputi fase depresi (2 minggu berturut-turut), yang membuat seseorang menarik diri dari kehidupan/pergaulan, dan fase manic (minimal seminggu) yang membuat pikiran dan energinya terus aktif, meski tanpa tidur. Jika tidak ditangani segera, berpotensi pada bunuh diri. “Prinsipnya, hidup bersama penderita bipolar adalah CARE, yaitu compassion, advocacy, recognition, dan education,” jelas dr. Agung.

Artinya, menerima mereka apa adanya, mendukung aktivitas mereka guna mengurangi stigma, mengakui sumbangsih mereka, bahwa penyandang bipolar juga bisa hidup normal, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang gangguan bipolar. (f)

---

Topic

#BipolarDisorder

---