Health & Diet
Hadapi Rasa Cemas Berlebih, Bagaimana Cara Mengatasinya?

22 Jun 2021


Foto: Pixabay

Pandemi COVID-19 mengubah hampir seluruh ritme kehidupan dan memaksa kita untuk beradaptasi dengan banyak hal yang baru. Kondisi ini juga membuat kita mau tak mau hampir setiap hari disuguhi dengan informasi mengenai COVID-19. Situasi tersebut rupanya menjadi salah satu pemicu kecemasan yang berlebihan.

Data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia menemukan kalau 64,3 persen dari sekitar 1.522 responden yang melakukan periksa diri secara daring terkait dampak kesehatan jiwa akibat pandemi, mengalami kecemasan. Data tersebut juga mengungkap sebanyak 76 persen kecemasan dialami oleh perempuan dengan rentang usia 14-71 tahun.

"Pada dasarnya ketika mengalami sesuatu hal yang tak pasti dan tak nyaman, manusia akan merasa cemas," ungkap dr. Andri, Sp.K.J, FACLP, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari OMNI Hospitals Alam Sutera dalam Live IG bersama Femina. 

Rasa cemas sebenarnya merupakan reaksi alami tubuh saat menghadapi stres. Selain itu juga cemas dapat membuat seseorang menjadi lebih hati-hati atau waspada. Sayangnya, jika kecemasan itu terjadi secara berlebihan maka dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jika tidak ditangani lebih lanjut, cemas atau terlalu khawatir terhadap sesuatu ini dapat pula mengakibatkan depresi. Itu mengapa bila ada seseorang mengalami kecemasan yang sudah mulai menganggu produktivitasnya, dr. Andri menyarankan untuk segera mencari bantuan dari ahli.

Gejala kecemasan berlebih ini ditandai dengan adanya perasaan cemas, khawatir atau takut yang berlebihan dalam waktu yang lama, atau mengalami gangguan lain seperti kesulitan tidur.

Namun sejauh mana seseorang perlu bantuan karena gangguan kecemasan tersebut? Hal tersebut berbeda-beda tergantung masing-masing orang. Sebab menurut dr. Andri hanya setiap individu lah yang dapat mengenali tingkat kecemasan dan apakah sudah berada pada level yang mengganggu mereka.

Contohnya saja, pada sebuah kasus yang pernah ditangani oleh dr. Andri, ada seorang perempuan yang mengaku mengalami gangguan cemas. Setelah ditelusuri gangguan kecemasan itu berakar dari masalah tuntutan pekerjaan. Kondisi tersebut tentu tak bisa disamakan dengan orang lain di mana kecemasan dapat disebabkan oleh hal yang berbeda.

Lebih lanjut, untuk mengatasi rasa cemas yang berlebihan, dr. Andri menyarankan untuk mengetahui dan menyadari kondisi yang menyebabkan rasa cemas itu. Selanjutnya, jangan menghindri situasi tersebut melainkan menghadapinya. Tetapi, lanjutnya, jika saat menghadapinya ternyata mengalami kesulitan jangan segan untuk mencari bantuan ahli.

"Atasi rasa cemas ini dengan banyak berpikir positif,  melakukan hal yang positif,  dan berada di lingkungan yang positif. Kalau asupannya negatif maka yang output-nya pun akan negatif juga," tambah dr. Andri. (f) 


Baca Juga: 
3 Manfaat Bangun Pagi untuk Mental yang Lebih Sehat
4C Yang Pengaruhi Kesehatan Mental Gen-Z, Apakah Itu?
Liffi Wongso (Ilustrator): Pandemi Menantang Kewarasan Wanita

 


Topic

#kecemasan, #depresi, #kesehatanjiwa

 


polling
Seberapa Korea Anda?

Hallyu wave atau gelombang Korea masih terus 'mengalir' di Indonesia. Penggemar KDrama, Kpop di Indonesia termasuk salah satu yang paling besar jumlahnya di dunia. Lalu seberapa Korea Anda? 

https://www.helpforassessment.com/blog/style/ https://www.baconcollision.com/css/ https://seomush.com/ https://radglbl.com/ https://stmatthewscommunityhall.co.uk/vendor/ https://www.bgquiklube.com/style/ https://proton.co.ke/css/ https://www.888removalist.com.au/vendor/ https://quill.co.id/js/ https://aniworld.com.de/css/ https://gmitklasiskupangbarat.or.id/js/ slot gacor สล็อตออนไลน์" เว็บตรงสล็อต MAX33 คาสิโนออนไลน์ MAX33 สล็อตเว็บตรง