Health & Diet
COVID-19 Alasan Tepat Untuk Berhenti Merokok

12 Apr 2020

Foto: pixabay

WHO menyebutkan, perokok sebagai salah satu kelompok yang dinilai lebih berisiko terinfeksi virus corona penyebab COVID-19. Ada beberapa alasan. 

Yang paling mudah dilihat adalah, perokok cenderung lebih sering menyentuh mulut yang jika tangan kebetulan terpapar virus, membuatnya virus mudah berpindah dari tangan ke mulut.  Merokok shisha dalam satu pipa air bersama-sama, memperbesar penularan virus. 

WHO juga menyebutkan kalau perokok, kemungkinan juga sudah mengalami gangguan pada paru-paru atau berkurang kapasitas paru-parunya karena rokok. Kondisi ini membuat tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup atau mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakannya secara tepat membuat perokok lebih berisiko tinggi mengalami pneumonia.  

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa jika dibanding bukan perokok, pasien yang memiliki riwayat merokok, baik itu rokok filter, kretek, rokok elektrik, cerutu, pipa, maupun shisha, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami perburukan (perparahan komplikasi) COVID-19.   

Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, dari  1000 pasien di Tiongkok yang diteliti, perokok lebih cenderung memerlukan pengobatan dan perawatan medis intensif, ketimbang yang bukan perokok. Dalam riset itu, 12.3% perokok lebih banyak harus masuk ICU, dibantu ventilator atau meninggal dunia (12,3%), dibanding yang bukan perokok (4,7%). 

Merokok selama ini sudah sering diasosiasikan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk gangguan saluran pernapasan dan menurunkan daya tahan tubuh, dua hal yang sangat erat erat hubungannya dengan COVID-19. 

Sebab yang lain adalah perokok memiliki 40-50% reseptor ACE2 yang lebih banyak ketimbang bukan perokok. Menurut penelitian, reseptor virus ini memiliki peran penting dalam infeksi SARS-CoV-2. Untuk masuk ke dalam sel, berkembang biak, dan menyebar, virus corona perlu reseptor ini. Jadi tak heran kalau risiko perokok terinveksi dan mengalami perburukan akibat COVID-19 lebih besar.   

Pandemi COVID-19 bisa jadi alasan tepat untuk berhenti merokok. Perubahan rutinitas harian yang kerap membuat seseorang ingin merokok, seperti kumpul dengan teman-teman atau setelah makan siang, kini tidak bisa dilakukan. Apalagi kini Anda hampir selalu berada di dekat anak. Ini bisa membantu Anda, untuk menahan keinginan bahkan berhenti merokok. Dan yang terpenting, niat yang kuat. (f)  

Baca Juga:

Amankah PDP atau Positif COVID-19 Menyusui?
Infeksi COVID-19 Telah Menyebar di 34 Provinsi, Disiplin Kolektif Masyarakat Perlu Ditingkatkan
Rapid Test Drive Thru di Jakarta Digelar Jumat 10 April 2020, Simak Caranya!


Topic

#corona, #covid19