
Dok. Pexels
Sebuah studi baru kerja sama Iowa State University, Trinity College Dublin, Anglia Ruskin University, University of Ulster dan University of Limerick menunjukkan bahwa ada pengaruh bagaimana olahraga dan kesehatan mental di masa karantina di rumah sangat berpengaruh.
Dalam studi tersebut ditemukan bahwa orang-orang yang tetap aktif fisik selama minggu-minggu awal lockdown di rumah lebih sedikit merasa tertekan dan lebih tangguh secara mental daripada mereka yang tingkat aktivitasnya menurun.
Lebih rinci, studi terhadap 3.000 orang ini menunjukkan bahwa mereka yang dulu aktif namun jarang berolahraga secara signifikan selama pandemi ini lebih cenderung merasa tertekan, cemas, kesepian dan mudah khawatir. Sedangkan mereka yang terus berolahraga setidaknya 150 menit seminggu memiliki kondisi mental yang lebih baik.
Karena memang, dalam sejumlah penelitian menunjukkan bahwa karantina di rumah saja dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan stres, kebingungan dan lebih mudah marah. Sedangkan olahraga, seperti yang banyak diketahui, dapat meningkatkan mood seseorang.
"Studi ini menunjukkan bahwa mempertahankan dan meningkatkan aktivitas fisik adalah cara yang efektif untuk mengelola stres saat ini," ujar Cillian McDowell, salah satu tim peneliti.
Seperti ujaran psikolog Sarah Gingell, Ph.D di Psychology Today mengatakan bahwa olahraga dapat membuat tubuh memproduksi hormon endorfin dan enkefalin. Hormon ini berperan besar dalam memunculkan perasaan positif dan bersemangat. Dengan rutin berolahraga, tak selalu harus berolahraga berat, bisa bermanfaat baik bagi kesehatan mental. (f)
BACA JUGA :
Kurangi Cemas dan Tingkatkan Imunitas Dengan Tidur Berkualitas
Pentingnya Hobi Demi Kesehatan Mental
Wanita Lebih Rentan Cemas Daripada Pria, Mengapa?
Topic
#corona, #olahraga, #kesehatanmental