
Foto: Fotosearch
Pembalut dan panty liner tentunya sudah sangat Anda kenal. Meski kurang populer, cukup banyak pula wanita perkotaan yang kini menggunakan tampon sebagai pengaman saat menstruasi datang. Apa kelebihannya?
Tampon
Tampon merupakan pilihan yang tepat bagi wanita yang secara fisik cukup aktif. Saat menstruasi, Anda akan tetap nyaman melakukan olahraga seperti berenang atau latihan lain, bila mengenakan tampon. Banyak juga yang memilih tampon karena daya serapnya lebih tinggi daripada pembalut biasa. Meski demikian, bahan sintetis dan kimia pada tampon juga makin dekat pada pembuluh darah besar Anda di vagina. Risiko penyerapan zat kimia sintetis pun kemudian jadi lebih besar.
Tampon menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bakteri untuk berkembang. Gesekan-gesekan halus yang terakumulasi akibat tampon pada dinding vagina bisa membuat bakteri tumbuh subur. Bahkan, berisiko menimbulkan gangguan keracunan, seperti toxic shock syndrome (TSS) dari bakteri streptococcus. Bila Anda tiba-tiba demam, muntah, diare, pusing-pusing, kemerahan di mata, tangan, tenggorokan, atau tekanan darah turun, hindari dulu penggunaan tampon. Demi keamanan, gunakan tampon dengan hati-hati, jangan sampai menggores dinding vagina. Jangan biarkan tampon ‘menginap’ semalaman di dalam sana saat Anda tidur, ganti tiap 4 jam. Sebaiknya hindari tampon berdaya serap tinggi, dan gunakan bergantian dengan pembalut konvensional. Pilih tampon dari kapas organik.
Menstrual Cup
Alat berbentuk seperti mangkuk ini makin banyak digunakan karena dianggap lebih ramah lingkungan berkat kemampuannya yang bisa dipakai ulang. Biasanya terbuat dari karet alami yang diselipkan di vagina untuk menahan darah menstruasi. Untuk membersihkannya, cukup tarik ‘mangkuk’ ini keluar dan darah haid pun bisa langsung disiram air. Tersedia pula cup sekali pakai yang terbuat dari thermoplastic yang sangat lentur mengikuti bentuk vagina dan karenanya mencegah kebocoran dengan baik. Nyaman dikenakan, Anda bahkan seperti tidak sedang datang bulan. Risiko menggores dinding vagina pun tetap ada. Karena itu, berhati-hatilah saat memasangnya.
Nungky A.D. (Kontributor - Jakarta)
Topic
#kesehatan