
Foto: Pixabay
Riset Greenpeace sejak Januari-Juni 2017 di 21 titik di wilayah Jabodetabek mengungkap bahwa tingkat polusi udara di wilayah Jabodetabek berada pada tahap membahayakan. Bahkan, meningkatkan risiko kematian dini!
Kualitas udara ini terutama dipantau dari konsentrasi PM 2,5 yaitu partikel ukuran sangat kecil, atau sepertigapuluh ukuran diameter rambut manusia. Angka PM 2.5 harian di 21 titik lokasi tersebut telah melampaui standar toleransi WHO, yaitu 25 microgram meter kubik, dan baku mutu udara ambient nasional, yaitu 65 microgram meter kubik.
Partikel yang diantaranya merupakan hasil asap buangan dari pembangkit listrik, alat transportasi, dan aktivitas industri ini tidak hanya bisa masuk ke paru-paru, tapi juga ke pembuluh darah. PM 2,5 yang terhirup dan mengendap di paru-paru dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, hingga kanker paru-paru.
Penyakit paru-paru menduduki posisi enam sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Who (2014) mencatat jumlah kematian akibat penyakit paru-paru mencapai 48.090, atau 30,16 per 100.000 populasi. Sementara kematian akibat kanker paru-paru berada di posisi ke-12, yaitu mencapai 30.901, atau 17,16 per 100.000 populasi.
“Karena berada di jalur pernapasan sel kanker di paru dapat berkembang dalam waktu yang sangat cepat. Sebab sel buruk ini berada di paru, organ yang paling awal mendapat asupan oksigen, yang dibutuhkan untuk mengembangkan sel. Oleh sebab itu, penderita kanker paru memiliki angka harapan hidup kecil,” terang dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P(K), Dokter Spesialis Paru Konsultan Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kroni dari RS Pondok Indah.
PM 2,5 juga dapat meningkatkan kadar racun dalam pembuluh darah, yang memicu stroke dan beragam penyakit kardiovaskular. Menggunakan analisis risiko dari Global Burden of Disease Project oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dan peningkatan PM 2,5, Greenpeace mengungkap bahwa risiko kematian akibat stroke di 21 lokasi pantauan meningkat dua kali lipat!
Kondisi kualitas udara yang belum teratasi dengan baik ini harus diimbangi dengan gaya hidup sehat dan upaya preventif lainnya. Berikut ini beberapa langkah sehat yang bisa Anda lakukan:
- Hindari rokok.
- Gunakan masker. Mengurangi masuknya zat yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Jika mungkin, pilih masker jenis Respirator N95 yang didesain menbutup rapat wajah. Masker N95 menyaring 95% partikel seukuran 0,1-0,3 mikron.
- Mengonsumsi makanan tinggi zat antioksidan. Zat antioksiden bermanfaat menghilangkan efek dari radikal bebas (partikel asing di udara) yang merusak sel sehat.
Baca Juga:
Difteri Menyerang Pernafasan
Lindungi Diri dari Polusi Udara, Ketahui Tip Memilih Masker yang Tepat
12 Manfaat Bawang Sebagai Obat Alami, Dari Obat Batuk, Antiseptik, Hingga Obat Demam
Topic
#polusiudara, #kesehatan